Tuesday, 19 August 2014 - , 12 comments

KISAH LOMBA LARI KURA-KURA DAN KELINCI (versi modern)

Pada suatu hari, dikisahkan terdapat seekor kelinci yang menghina lari lamban dari seekor kura-kura. Singkat cerita, akhirnya mereka pun mengadakan lomba lari yang dilaksanakan tepat pada tengah hari. Saat pertandingan dimulai, kura-kura dengan gigihnya berlari, walau lamban. Kelinci yang melihat itu mengejeknya, kemudian berlari dengan kencang hingga telah jauh meninggalkan kura-kura. Karena merasa jaraknya dengan kura-kura masih sangat jauh dan finish sudah dekat, kelinci pun meremehkannya dengan beristirahat sejenak, hingga kelinci pun tertidur lelap. Sementara, kura-kura masih dengan prinsipnya “ALON-ALON WATON KELAKON”, ia pun terus berlari hingga menyusul kelinci yang terlelap, dan… yah… cerita selanjutnya sudah bisa ditebak dan sudah banyak yang tahu seperti apa jadinya.
Tetapi sayangnya, kebanyakan hanya menceritakan kisahnya sampai di situ saja, tanpa menceritakan kisah selanjutnya yang sesungguhnya.
Sebenarnya, di malam hari seusai perlombaan lari itu, kelinci merasa sangat geram hingga ia mengobrak-abrik isi rumahnya, karena ia telah kalah dan dipermalukan oleh seekor kura-kura. Tidak terima dengan kekalahan itu, kelinci pun mengirimkan sms ke kura-kura untuk menantang kembali dalam perlombaan lari pada besok hari di tempat dan waktu yang sama.
Keesokan harinya, sesuai perjanjian, kelinci dan kura-kura pun tiba di arena perlombaan. Saat perlombaan dimulai, sama seperti kemarin, kura-kura dengan gigihnya berlari dengan kecepatan lambannya. Sementara kelinci yang tak ingin lagi dipermalukan, ia segera berlari kencang tanpa lagi menunggu ataupun beristirahat, ia terus berlari dengan cepat dan bertambah cepat hingga garis finish.
Kali ini, siapa pemenangnya?!? Ya, kelincilah yang menang. Memang benar dengan prinsip “Alon-Alon Waton Klakon”, tetapi itu adalah prinsip kuno. Di zaman modern ini, persaingan semakin ketat, “Siapa Cepat Dia Dapat”, maka dari itu “Jika ada kesempatan, maka ambil dan buatlah keputusan dengan CEPAT, kemudian berusahalah seKUAT tenaga untuk meraihnya, jangan membuang waktu, karena kesuksesan takkan menunggu”.
Apakah kisahnya berakhir di sini? Ternyata tidak.
Di malam harinya, seusai perlombaan yang kedua tersebut, di dalam rumahnya, kelinci yang merasa bangga dan puas karena telah berhasil mengalahkan kura-kura, tiba-tiba dikejutkan oleh dering handphone miliknya. Ia segera mengangkat panggilan masuk tersebut, dan ternyata itu dari kura-kura. Dalam percakapannya dengan kura-kura tersebut, ternyata si kura-kura menantang kembali kelinci untuk lomba lari, tetapi kali ini dengan rute berbeda yang dipilih oleh kura-kura. Kelinci menerimanya dengan enteng. Baginya, di rute manapun sama saja, kelinci masih merasa dialah yang tercepat.
Keesokan harinya, di waktu dan tempat yang ditentukan oleh kura-kura, pertandingan lomba lari yang ketiga antara kelinci dan kura-kura pun dimulai. Sama seperti sebelumnya, kura-kura masih berlari dengan lamban, sementara kelinci melesat dengan cepat meninggalkan kura-kura. Kali ini kelinci yakin, dia telah mampu berlari lebih cepat dari kemarin dan akan kembali memenangkan perlombaan dengan telak. Tetapi, saat garis finish sudah dalam pandangannya, tiba-tiba kelinci berhenti mendadak. Ia hanya mampu terdiam melongo. Ternyata, garis finish yang sudah ada di hadapannya dipisahkan oleh sungai yang membentang lebar. Kelincipun kebingungan dan mondar-mandir mengamati ke sekeliling, mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menyeberangi sungai yang sangat lebar itu. Beberapa lama kemudian, kura-kura menyusul kelinci yang sedang mondar-mandir kebingungan, dan kura-kura lekas melompat serta berenang hingga garis finish.
Kali ini, siapa pemenangnya?!? Ya, kura-kuralah yang menang. Memang benar jika “Kekuatan dan kecepatan itu penting dan dibutuhkan”, akan tetapi “Akal dan kecerdikan itu lebih penting”. Maka dari itu, “Gunakanlah bakat dan potensi yang terpendam dalam diri secara benar dan bijak dengan cara atau strategi yang tepat dan terbaik, maka kesuksesanpun akan berada dalam genggaman tangan”.
Apakah sekarang kisahnya sudah selesai? Masih belum.
Di malam harinya, kelinci benar-benar sangat kesal dan geram. Lagi-lagi ia telah dipermalukan untuk yang kedua kalinya. Kali ini, kelinci hanya mampu berjungkir-balik di dalam rumahnya untuk memikirkan bagaimana ia dapat mengalahkan si kura-kura dengan rute seperti itu. Tetapi belum sampai ia menemukan cara untuk menanganinya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah panggilan masuk di handphone miliknya. Dan panggilan tersebut dari kura-kura. Saat itu kelinci merasa sangat geram dan hampir membanting handphone di genggamannya, karena mengira kura-kura akan mengejeknya. Tetapi ternyata, di balik suara handphone itu, kura-kura MENGAJAK si kelinci untuk mengulangi perlombaan lari siang tadi sekali lagi. Sebenarnya kelinci masih bingung memikirkan bagaimana dia bisa mengalahkan kura-kura di rute itu, tetapi emang dasar kelinci, dengan gengsinya yang tinggi, kelinci langsung mengiyakan ajakan itu. Akhirnya, selama semalaman kelinci tidak bisa tidur hanya untuk memikirkan bagaimana pertandingan besok. Ia tidak mau dipermalukan lagi.
Hingga keesokan harinya, saat pertandingan akan berlangsung seperti dalam kesepakatan, dalam pikiran kelinci masih berkecamuk pikiran mengenai cara untuk mengalahkan si kura-kura. Tetapi tiba-tiba, sebelum peluit tanda dimulai, si kura-kura membisikkan sesuatu di telinga kelinci. Dan kelincipun mengangguk tersenyum mendengarnya.
Saat peluit berbunyi, tanpa disangka, dikira, dan diduga oleh burung merpati, burung camar, burung gagak, burung dara, burung murai, burung kakak tua, elang, tupai, kucing, ayam jago, ayam kampung, bebek, angsa, kambing, lembu, kerbau, kadal, biawak, ular, bunglon, tikus tanah, berang-berang, (wuah... capek wah nyebutin penontonnya satu-satu, yang pasti semua binatang yang saat itu sedang menonton perlombaan lari tersebut), ternyata muncul sebuah pemandangan yang mengejutkan para penonton, yaitu kura-kura menaiki punggung kelinci, kemudian kelinci berlari dengan menggendong kura-kura.
Sesampainya di sungai yang terbentang luas, si kura-kura turun dan menceburkan diri ke dalam sungai itu, kemudian berganti kelinci yang menaiki tempurung kura-kura. Dan kura-kura pun berenang dengan mengangkut kelinci hingga mereka sampai kembali ke daratan. Kemudian kembali seperti sebelumnya, kelinci menggendong kura-kura hingga mencapai garis finish.
Nah… sekarang, siapa pemenangnya? Ya, mereka berdua, kelinci dan kura-kura. Kali ini mereka berdua sampai di garis finish dengan jauh lebih cepat dan lebih baik dari sebelumnya.
Dari semua yang telah disebutkan, ternyata “Kerjasama adalah suatu hal berharga yang pasti dibutuhkan siapa saja, karena pada dasarnya, kita tak bisa hidup sendiri. Dengan kerjasama, mampu memaksimalkan kelebihan masing-masing anggota, sekaligus saling menutupi kelemahan”. Memang tujuan kita adalah “mencapai kesuksesan”, tetapi semua itu tidak akan berarti jika kita hanya sukses seorang diri, “Kesuksesan itu akan menjadi jauh lebih indah jika diraih bersama”. Karena, “kebersamaan itu indah”.

KESUKSESAN TERBESAR BUKANLAH SAAT MAMPU MENGUNGGULI YANG LAINNYA. TETAPI, KESUKSESAN TERBESAR ADALAH SAAT MAMPU MEMBAWA YANG LAINNYA SUKSES BERSAMA.
~ JIM ~

NB
Sumber ide didapatkan dari suatu artikel atau bacaan entah dari mana (lupa) semasa SMA dahulu. Dan kali ini, menuangkan ide cerita tersebut ke dalam kisah ini. Semoga terhibur dan mendapatkan hikmahnya.

Sumber Gambar :
luqmanreptiles.blogspot.com
www.rikanita.net
http://www.jagatmotivasi.com/wp-content/uploads/2012/10/Kelinci-dan-Kura-kura.jpg

12 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

12 comments:

  1. Bagus ceritanya. Motivatif banget. Jangan lupa kunjungi berlianerel.blogspot.com :)

    ReplyDelete
  2. wah cerita kura kura vs kelincinya panjang ternyata
    penuh pesan juga ceritanya, semoga kura kura tidak sms atau telp kelinci lagi untuk lomba hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya yakin si kelinci menyimpan dendam membara kepada si kura-kura, penasaran kenapa bisa dikalahkan,,
      final akan dilaksanakan tepat tanggal 30 agustus nanti sob,,hehe

      Delete
    2. Dedaunanan : hehe, sepertinya mereka masih saling sms atau telponan, tapi bukan lagi masalah lomba, melainkan untuk urusan bisnis baru :D

      Delete
    3. Devy Indriyani : sudah selesai urusan mereka sob, sekarang sudah bisa akur kok :D

      Delete
  3. Ya ampun,,, di ingatkan kembali waktu saya duduk di kelas sekolah dasar,,, Ceritaya menarik mas,, namun cerita diatas seperti dengan judulnya sedikit agak Modern :D

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. ya mas, yang penting bisa ngambil hikmah di balik ceritanya. ^^

      Delete

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^