Pada suatu hari, dikisahkan terdapat seekor kelinci yang menghina lari
lamban dari seekor kura-kura. Singkat cerita, akhirnya mereka pun mengadakan
lomba lari yang dilaksanakan tepat pada tengah hari. Saat pertandingan dimulai,
kura-kura dengan gigihnya berlari, walau lamban. Kelinci yang melihat itu
mengejeknya, kemudian berlari dengan kencang hingga telah jauh meninggalkan
kura-kura. Karena merasa jaraknya dengan kura-kura masih sangat jauh dan finish
sudah dekat, kelinci pun meremehkannya dengan beristirahat sejenak, hingga
kelinci pun tertidur lelap. Sementara, kura-kura masih dengan prinsipnya
“ALON-ALON WATON KELAKON”, ia pun terus berlari hingga menyusul kelinci yang
terlelap, dan… yah… cerita selanjutnya sudah bisa ditebak dan sudah banyak yang
tahu seperti apa jadinya.
Tetapi sayangnya, kebanyakan hanya menceritakan kisahnya sampai di situ
saja, tanpa menceritakan kisah selanjutnya yang sesungguhnya.
Sebenarnya, di malam hari seusai perlombaan lari itu, kelinci merasa
sangat geram hingga ia mengobrak-abrik isi rumahnya, karena ia telah kalah dan
dipermalukan oleh seekor kura-kura. Tidak terima dengan kekalahan itu, kelinci
pun mengirimkan sms ke kura-kura untuk menantang kembali dalam perlombaan lari
pada besok hari di tempat dan waktu yang sama.
Keesokan harinya, sesuai perjanjian, kelinci dan kura-kura pun tiba di
arena perlombaan. Saat perlombaan dimulai, sama seperti kemarin, kura-kura
dengan gigihnya berlari dengan kecepatan lambannya. Sementara kelinci yang tak
ingin lagi dipermalukan, ia segera berlari kencang tanpa lagi menunggu ataupun
beristirahat, ia terus berlari dengan cepat dan bertambah cepat hingga garis
finish.
Kali ini, siapa pemenangnya?!? Ya, kelincilah yang menang. Memang benar dengan
prinsip “Alon-Alon Waton Klakon”, tetapi itu adalah prinsip kuno.
Di zaman modern ini, persaingan semakin ketat, “Siapa Cepat Dia Dapat”,
maka dari itu “Jika ada kesempatan, maka ambil dan buatlah keputusan dengan
CEPAT, kemudian berusahalah seKUAT tenaga untuk meraihnya, jangan membuang
waktu, karena kesuksesan takkan menunggu”.
Apakah kisahnya berakhir di sini? Ternyata tidak.
Di malam harinya, seusai perlombaan yang kedua tersebut, di dalam
rumahnya, kelinci yang merasa bangga dan puas karena telah berhasil mengalahkan
kura-kura, tiba-tiba dikejutkan oleh dering handphone miliknya. Ia segera
mengangkat panggilan masuk tersebut, dan ternyata itu dari kura-kura. Dalam
percakapannya dengan kura-kura tersebut, ternyata si kura-kura menantang
kembali kelinci untuk lomba lari, tetapi kali ini dengan rute berbeda yang
dipilih oleh kura-kura. Kelinci menerimanya dengan enteng. Baginya, di rute
manapun sama saja, kelinci masih merasa dialah yang tercepat.
Keesokan harinya, di waktu dan tempat yang ditentukan oleh kura-kura,
pertandingan lomba lari yang ketiga antara kelinci dan kura-kura pun dimulai.
Sama seperti sebelumnya, kura-kura masih berlari dengan lamban, sementara
kelinci melesat dengan cepat meninggalkan kura-kura. Kali ini kelinci yakin,
dia telah mampu berlari lebih cepat dari kemarin dan akan kembali memenangkan
perlombaan dengan telak. Tetapi, saat garis finish sudah dalam pandangannya,
tiba-tiba kelinci berhenti mendadak. Ia hanya mampu terdiam melongo. Ternyata,
garis finish yang sudah ada di hadapannya dipisahkan oleh sungai yang
membentang lebar. Kelincipun kebingungan dan mondar-mandir mengamati ke
sekeliling, mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menyeberangi sungai yang
sangat lebar itu. Beberapa lama kemudian, kura-kura menyusul kelinci yang
sedang mondar-mandir kebingungan, dan kura-kura lekas melompat serta berenang
hingga garis finish.
Kali ini, siapa pemenangnya?!? Ya, kura-kuralah yang menang. Memang
benar jika “Kekuatan dan kecepatan itu penting dan dibutuhkan”,
akan tetapi “Akal dan kecerdikan itu lebih penting”. Maka dari
itu, “Gunakanlah bakat dan potensi yang terpendam dalam diri secara benar
dan bijak dengan cara atau strategi yang tepat dan terbaik, maka kesuksesanpun
akan berada dalam genggaman tangan”.
Apakah sekarang kisahnya sudah selesai? Masih belum.
Di malam harinya, kelinci benar-benar sangat kesal dan geram. Lagi-lagi
ia telah dipermalukan untuk yang kedua kalinya. Kali ini, kelinci hanya mampu
berjungkir-balik di dalam rumahnya untuk memikirkan bagaimana ia dapat mengalahkan
si kura-kura dengan rute seperti itu. Tetapi belum sampai ia menemukan cara
untuk menanganinya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah panggilan masuk di
handphone miliknya. Dan panggilan tersebut dari kura-kura. Saat itu kelinci
merasa sangat geram dan hampir membanting handphone di genggamannya, karena
mengira kura-kura akan mengejeknya. Tetapi ternyata, di balik suara handphone
itu, kura-kura MENGAJAK si kelinci untuk mengulangi perlombaan lari siang tadi
sekali lagi. Sebenarnya kelinci masih bingung memikirkan bagaimana dia bisa
mengalahkan kura-kura di rute itu, tetapi emang dasar kelinci, dengan gengsinya
yang tinggi, kelinci langsung mengiyakan ajakan itu. Akhirnya, selama semalaman
kelinci tidak bisa tidur hanya untuk memikirkan bagaimana pertandingan besok.
Ia tidak mau dipermalukan lagi.
Hingga keesokan harinya, saat pertandingan akan berlangsung seperti
dalam kesepakatan, dalam pikiran kelinci masih berkecamuk pikiran mengenai cara
untuk mengalahkan si kura-kura. Tetapi tiba-tiba, sebelum peluit tanda dimulai,
si kura-kura membisikkan sesuatu di telinga kelinci. Dan kelincipun mengangguk
tersenyum mendengarnya.
Saat peluit berbunyi, tanpa disangka, dikira, dan diduga oleh burung
merpati, burung camar, burung gagak, burung dara, burung murai, burung kakak
tua, elang, tupai, kucing, ayam jago, ayam kampung, bebek, angsa, kambing,
lembu, kerbau, kadal, biawak, ular, bunglon, tikus tanah, berang-berang,
(wuah... capek wah nyebutin penontonnya satu-satu, yang pasti semua binatang yang
saat itu sedang menonton perlombaan lari tersebut), ternyata muncul sebuah
pemandangan yang mengejutkan para penonton, yaitu kura-kura menaiki punggung
kelinci, kemudian kelinci berlari dengan menggendong kura-kura.
Sesampainya di sungai yang terbentang luas, si kura-kura turun dan
menceburkan diri ke dalam sungai itu, kemudian berganti kelinci yang menaiki
tempurung kura-kura. Dan kura-kura pun berenang dengan mengangkut kelinci
hingga mereka sampai kembali ke daratan. Kemudian kembali seperti sebelumnya,
kelinci menggendong kura-kura hingga mencapai garis finish.
Nah… sekarang, siapa pemenangnya? Ya, mereka berdua, kelinci dan
kura-kura. Kali ini mereka berdua sampai di garis finish dengan jauh lebih
cepat dan lebih baik dari sebelumnya.
Dari semua yang telah disebutkan, ternyata “Kerjasama adalah suatu
hal berharga yang pasti dibutuhkan siapa saja, karena pada dasarnya, kita tak
bisa hidup sendiri. Dengan kerjasama, mampu memaksimalkan kelebihan
masing-masing anggota, sekaligus saling menutupi kelemahan”. Memang
tujuan kita adalah “mencapai kesuksesan”, tetapi semua itu tidak
akan berarti jika kita hanya sukses seorang diri, “Kesuksesan itu akan
menjadi jauh lebih indah jika diraih bersama”. Karena, “kebersamaan
itu indah”.
KESUKSESAN TERBESAR BUKANLAH SAAT MAMPU MENGUNGGULI YANG LAINNYA. TETAPI, KESUKSESAN TERBESAR ADALAH SAAT MAMPU MEMBAWA YANG LAINNYA SUKSES BERSAMA.~ JIM ~
NB
Bagus ceritanya. Motivatif banget. Jangan lupa kunjungi berlianerel.blogspot.com :)
ReplyDeleteiya, makasih, akan dikunjungi. ^.^
Deletewah cerita kura kura vs kelincinya panjang ternyata
ReplyDeletepenuh pesan juga ceritanya, semoga kura kura tidak sms atau telp kelinci lagi untuk lomba hehe
saya yakin si kelinci menyimpan dendam membara kepada si kura-kura, penasaran kenapa bisa dikalahkan,,
Deletefinal akan dilaksanakan tepat tanggal 30 agustus nanti sob,,hehe
Dedaunanan : hehe, sepertinya mereka masih saling sms atau telponan, tapi bukan lagi masalah lomba, melainkan untuk urusan bisnis baru :D
DeleteDevy Indriyani : sudah selesai urusan mereka sob, sekarang sudah bisa akur kok :D
DeleteYa ampun,,, di ingatkan kembali waktu saya duduk di kelas sekolah dasar,,, Ceritaya menarik mas,, namun cerita diatas seperti dengan judulnya sedikit agak Modern :D
ReplyDeleteAlhamdulillah bila terhibur :)
DeleteVersi modern tetap ngena ya :)
ReplyDeleteya mas, yang penting bisa ngambil hikmah di balik ceritanya. ^^
DeleteIjin copas broo
ReplyDeleteharus tetap cantumin sumber, bro!
Delete