sumber gambar |
Rona cahaya senja memancar indah di sebuah kampung daerah pesisir Teluk
Bayur. Seorang bocah berumur belasan tahun tampak tertidur di antara pepohonan.
Tetapi tiba-tiba bocah itu terlonjak dari tidurnya. Ia mengedarkan
pandangannya, tampak ada rasa keheranan memenuhi raut wajahnya.
Bocah itu bernama Sofyan, tinggal di perkampungan Teluk Bayur, Padang.
Semenjak setahun yang lalu lulus SD, kegiatan sehari-harinya adalah mencari
ikan bersama para nelayan untuk memenuhi kehidupannya bersama ibu dan adik
perempuannya. Karena Sofyan merasa memikul tanggungjawab keluarganya semenjak kematian
ayahnya.
Sudah ketiga kalinya Sofyan mendapatkan mimpi yang sama. Dalam mimpinya,
ketika sedang memancing, tiba-tiba kait pancingnya tertarik oleh sesuatu yang
sangat kuat hingga menarik tubuhnya ke lautan. Tetapi setelah terlempar ke
lautan, tiba-tiba tubuhnya sudah mendarat di atas kapal mewah. Kemudian datanglah
saudagar kaya pemilik kapal yang berkata padanya, “Kau memiliki sesuatu yang
berharga di luar sana. Ada sebuah kota untukmu mengejar mimpi-mimpimu.
Perjalananmu masih panjang, nak.” Dan tiba-tiba kapal itu berlayar cepat
mengarungi samudera, bergerak mendekati sebuah cahaya yang semakin mendekat
semakin menyilaukan mata. Dan ketika cahaya telah membutakan matanya, Sofyan
terbangun.
Sofyan sudah pernah menceritakan mimpinya pada ibunya saat pertama kali
bermimpi, dan mengatakan bahwa ingin melanjutkan pendidikannya ke kota. Tetapi
sang ibu hanya terdiam mendengarnya, hal tersebut membuat Sofyan semakin tidak
mengerti. Apakah mimpinya adalah pertanda akan takdir cemerlang yang menantinya
di sebuah kota?
Tetapi
Sofyan ragu dan takut bermimpi untuk mencari peruntungan ke kota. Ia takut
kisah perjalanannya nanti akan seperti kisah rakyat yang terkenal di daerahnya.
Yaitu kisah durhakanya Malin Kundang, yang kini batunya menjadi saksi sejarah
di daerah Pantai Airmanis di barat kampungnya berada. Terlebih dengan jawaban
bisu sang Ibu, membuat Sofyan semakin diliputi kegundahan hati. Kini Sofyan
hanya bisa menatap langit cerah yang memanjakan matanya seraya menikmati
hembusan angin pesisir. Dan mimpi itu hanya menjadi potongan segitiga-segitiga
puzzle yang tak terselesaikan baginya.
bagus ceritanya.
ReplyDeletemakasih kak... :)
Deleteyaah, jadi gimana dong nasib si sofyan? puzzlenya harus diselesaikan dongg *hehhe :)
ReplyDeleteceritanya memang dibuat ngambang, mbak Ishma.. :)
Deleteoho, okelah kalau begitu, mas JIM *manggut-manggut :)
DeleteAsyiiikkk Cerpen :) :) :)
ReplyDeletebiasa sob...
Deletejust cerpen...
ini ceritanya emang ngambang gini ya?
ReplyDeletega dilanjutin lagi?
good luck buat give awaynya ya :D
iya, ceritanya ngambang... :)
Delete