Friday, 25 April 2014 - , 3 comments

CERMIN DUA MUARA part XLII – Katakan Sampai Jumpa

sebelumnya dalam CDM
“Baiklah, kita tidak bisa berlama-lama di sini. Hari sudah semakin cerah, sebentar lagi akan banyak warga yang akan menyadari kehadiran kita.” Ucap Epsa mengakhiri acara istirahat sejenak itu.
Stealth mengiyakan ajakan Epsa, kemudian berkata, “Dan kami berdua juga harus segera kembali ke dunia kami.”
“Apa?!?” Ferdi berkata refleks dengan terkejut.
“Tugas kami sudah selesai. Kami harus kembali ke dunia kami secepatnya untuk melapor dan melihat kondisi di sana. Iyakan, Knight?”
Knight hanya mengangguk perlahan. Kemudian Stealth melanjutkan, “Lagipula tempat ini merupakan tempat penghubung dimensi menuju dunia kami. Jadi, kami tidak perlu berkunjung ke rumahmu dulu, Epsa. Aku juga sudah tahu bagaimana cara menggunakan gerbang dimensi yang berada di sini, sehingga kami bisa kembali sekarang juga.”
“Jadi, kalian benar-benar akan kembali sekarang juga?” Tanya Ferdi.
“Ya. Seperti yang Epsa katakan, sebelum penduduk lain di dunia manusia ini akan menyadari kehadiran kita.”
“Baiklah!” Ucap Epsa mendekat, menjabat tangan Stealth sebagai salam perpisahan.
Ferdi pun ikut menjabat tangan Stealth, dan berkata, “Senang bertemu kalian. Dan maaf jika aku sebelumnya berlaku tidak sopan, dengan menuduh yang tidak-tidak.”
“Tidak masalah. Kami juga minta maaf karena telah melibatkan kalian sampai sejauh ini. Yah… maaf jika pertemuan pertama kita memang tidak menyenangkan.” Stealth membalas, tetapi Knight hanya terdiam cuek. Kemudian Stealth segera menegur Knight, “Knight, setidaknya kau katakan sampai jumpa pada mereka.”
“Baiklah,” jawab Knight enteng, “hutang kita lunas, bukan? Di saat terakhir aku sudah menyelamatkanmu yang hanya terdiam mematung saja.”
“Ya..” jawab Ferdi dengan lemas, menyesali akan kebodohannya yang hanya bisa terdiam takut, sehingga menyebabkan jatuhnya korban.
“Baiklah, semua sudah ditakdirkan.” Ucap Knight berusaha tegas. “Sebaiknya terima saja apa yang sudah terjadi. Masih ada jalan panjang yang telah ditakdirkan di depan sana.”
Kemudian Ferdi tersenyum seraya berkata, “Terima kasih. Dan bagaimana dengan benda ini?” Ferdi menunjukkan sebuah orb yang ia genggam.
“Elgrad telah memilihmu.” Jawab Stealth. “Kau yang berhak memilikinya. Bawa saja, mungkin kau akan membutuhkannya suatu saat nanti.”
“Apa?!?” Knight terkejut, tetapi kali ini ia terpaksa harus menerima apa yang ditakdirkan.
Stealth kemudian berbalik, ia segera merentangkan kedua lengannya. Sisa aura yang ia miliki berkumpul di depan telapaknya, dan membentuk sesuatu seperti cermin di hadapannya. Kemudian Stealth berkata, “Knight, kita harus kembali sekarang. Kau masih memiliki aura yang tersisa, bukan?
“Ya.” Jawab Knight perlahan.
“Sebaiknya lakukan hal yang sama.” Stealth memberi aba-aba, dan Knight mengikutinya. Kemudian Stealth melirik ke belakang sejenak, dan berkata, “Baiklah, sampai jumpa. Senang bisa bertemu dengan kalian. Semoga kita bisa bertemu di kesempatan lain.”
“Ya, terima kasih.” Ucap Ferdi perlahan, yang kemudian, dalam sekejap mata, sosok Knight dan Stealth hilang dari pandangannya dan Epsa.
“Sebaiknya kita juga harus kembali.”
“Ya.”
Ferdi dan Epsa pun berbalik untuk melangkah pulang. Dalam langkah mereka, Ferdi berucap pelan, “Knight, Stealth, yah?”
Epsa tersenyum dan membalasnya dengan suara pelan juga, “Stevalinn dan Enju”
Ferdi menatap wajah Epsa sesaat dan tersenyum.
Dalam batin Ferdi, “Semua sudah berakhir ya? Akhirnya petualanganku pun selesai.” Petualangan dan pertarungan panjang yang menyusahkan itupun menyisakan sebuah rasa rindu pada benak Ferdi. Semua hal yang ia kira hanya ada dalam khayalan anak kecil itu, ternyata semua itu baru saja ia alami. Sebuah petualangan panjang dalam dunia fantasy yang ia dambakan sejak kecil, akhirnya berakhir. Dan akankah akan benar-benar berakhir?



The End...
Tamat? Ya, cerita “Cermin Dua Muara” telah berakhir. Tetapi..

3 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

3 comments:

  1. maaf, mungkin untuk para pembaca yg menunggu kelanjutan cerita ini...
    sekali lagi maaf karena lama gak diupdate, karena jadwal yang penuh dan penulisnya emang lagi malas untuk nge-post part terakhir ini, yah... jadi lama vakum deh...

    mohon maaf dan terima kasih...

    ReplyDelete
  2. sepertinya lebih seru kalo saya baca dari part I nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, makanya segera dibaca dong mbak.. :)

      Delete

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^