“Baiklah, kita tidak bisa berlama-lama di sini. Hari sudah semakin
cerah, sebentar lagi akan banyak warga yang akan menyadari kehadiran kita.”
Ucap Epsa mengakhiri acara istirahat sejenak itu.
Stealth mengiyakan ajakan Epsa, kemudian berkata, “Dan kami berdua juga
harus segera kembali ke dunia kami.”
“Apa?!?” Ferdi berkata refleks dengan terkejut.
“Tugas kami sudah selesai. Kami harus kembali ke dunia kami secepatnya
untuk melapor dan melihat kondisi di sana. Iyakan, Knight?”
Knight hanya mengangguk perlahan. Kemudian Stealth melanjutkan,
“Lagipula tempat ini merupakan tempat penghubung dimensi menuju dunia kami.
Jadi, kami tidak perlu berkunjung ke rumahmu dulu, Epsa. Aku juga sudah tahu
bagaimana cara menggunakan gerbang dimensi yang berada di sini, sehingga kami
bisa kembali sekarang juga.”
“Jadi, kalian benar-benar akan kembali sekarang juga?” Tanya Ferdi.
“Ya. Seperti yang Epsa katakan, sebelum penduduk lain di dunia manusia
ini akan menyadari kehadiran kita.”
“Baiklah!” Ucap Epsa mendekat, menjabat tangan Stealth sebagai salam
perpisahan.
Ferdi pun ikut menjabat tangan Stealth, dan berkata, “Senang bertemu
kalian. Dan maaf jika aku sebelumnya berlaku tidak sopan, dengan menuduh yang
tidak-tidak.”
“Tidak masalah. Kami juga minta maaf karena telah melibatkan kalian
sampai sejauh ini. Yah… maaf jika pertemuan pertama kita memang tidak
menyenangkan.” Stealth membalas, tetapi Knight hanya terdiam cuek. Kemudian
Stealth segera menegur Knight, “Knight, setidaknya kau katakan sampai jumpa
pada mereka.”
“Baiklah,” jawab Knight enteng, “hutang kita lunas, bukan? Di saat
terakhir aku sudah menyelamatkanmu yang hanya terdiam mematung saja.”
“Ya..” jawab Ferdi dengan lemas, menyesali akan kebodohannya yang hanya
bisa terdiam takut, sehingga menyebabkan jatuhnya korban.
“Baiklah, semua sudah ditakdirkan.” Ucap Knight berusaha tegas.
“Sebaiknya terima saja apa yang sudah terjadi. Masih ada jalan panjang yang
telah ditakdirkan di depan sana.”
Kemudian Ferdi tersenyum seraya berkata, “Terima kasih. Dan bagaimana
dengan benda ini?” Ferdi menunjukkan sebuah orb yang ia genggam.
“Elgrad telah memilihmu.” Jawab Stealth. “Kau yang berhak memilikinya.
Bawa saja, mungkin kau akan membutuhkannya suatu saat nanti.”
“Apa?!?” Knight terkejut, tetapi kali ini ia terpaksa harus menerima apa
yang ditakdirkan.
Stealth kemudian berbalik, ia segera merentangkan kedua lengannya. Sisa
aura yang ia miliki berkumpul di depan telapaknya, dan membentuk sesuatu
seperti cermin di hadapannya. Kemudian Stealth berkata, “Knight, kita harus
kembali sekarang. Kau masih memiliki aura yang tersisa, bukan?
“Ya.” Jawab Knight perlahan.
“Sebaiknya lakukan hal yang sama.” Stealth memberi aba-aba, dan Knight
mengikutinya. Kemudian Stealth melirik ke belakang sejenak, dan berkata,
“Baiklah, sampai jumpa. Senang bisa bertemu dengan kalian. Semoga kita bisa
bertemu di kesempatan lain.”
“Ya, terima kasih.” Ucap Ferdi perlahan, yang kemudian, dalam sekejap
mata, sosok Knight dan Stealth hilang dari pandangannya dan Epsa.
“Sebaiknya kita juga harus kembali.”
“Ya.”
Ferdi dan Epsa pun berbalik untuk melangkah pulang. Dalam langkah
mereka, Ferdi berucap pelan, “Knight, Stealth, yah?”
Epsa tersenyum dan membalasnya dengan suara pelan juga, “Stevalinn dan
Enju”
Ferdi menatap wajah Epsa sesaat dan tersenyum.
Dalam batin Ferdi, “Semua sudah berakhir ya? Akhirnya petualanganku
pun selesai.” Petualangan dan pertarungan panjang yang menyusahkan itupun
menyisakan sebuah rasa rindu pada benak Ferdi. Semua hal yang ia kira hanya ada
dalam khayalan anak kecil itu, ternyata semua itu baru saja ia alami. Sebuah
petualangan panjang dalam dunia fantasy yang ia dambakan sejak kecil, akhirnya berakhir.
Dan akankah akan benar-benar berakhir?
The End...
Tamat? Ya, cerita “Cermin Dua
Muara” telah berakhir. Tetapi..
maaf, mungkin untuk para pembaca yg menunggu kelanjutan cerita ini...
ReplyDeletesekali lagi maaf karena lama gak diupdate, karena jadwal yang penuh dan penulisnya emang lagi malas untuk nge-post part terakhir ini, yah... jadi lama vakum deh...
mohon maaf dan terima kasih...
sepertinya lebih seru kalo saya baca dari part I nya
ReplyDeletewah, makanya segera dibaca dong mbak.. :)
Delete