Wednesday, 2 October 2013 - , 2 comments

CERMIN DUA MUARA part XXX – Menuju Akhir

cerita sebelumnya
“Armor of Curse’s Lord?!?” Ferdi bertanya terkejut heran di dalam sebuah kamar penginapan di lantai dua tempatnya menginap bersama Epsa, Knight, dan Stealth, juga beserta Billy.
“Ya, itulah sebuah benda yang Robert incar di dunia manusia ini.” Jawab Stealth yang berdiri bersandar menghadap luar jendela, melihat pemandangan malam di luar sana.
“Baju baja seperti apa itu sebenarnya?”
Stealth hanya terdiam melihat keluar jendela, Knight menatap sesaat Stealth yang termenung itu, kemudian ia lekas menjawab pertanyaan Ferdi itu, ”Yang pasti, itu bukan baju zirah biasa. Menurut rumor yang ku dapat dalam misi ini, baju zirah itu adalah milik seorang raja manusia terdahulu yang memiliki suatu kemampuan dari iblis terkutuk.”
“Iblis? Terkutuk?” Tanya Ferdi heran.
“Ya, kekuatannya terletak pada baju zirah miliknya, yang telah tersegel dan tertanam kekuatan seratus roh iblis. Dan baju zirah itulah yang kini dikenal dengan sebutan Armor of Curse’s Lord, yang menjadi sebuah benda melegenda di dunia manusia.”
“Raja Van d’Lion.” Stealth memotong pembicaraan.
“Apa?” tanya Knight terkejut heran, karena baru mengetahui nama itu dalam misinya.
“Seingatku itulah rumor mengenai nama pemilik baju zirah menakutkan sebelumnya ini. Armor of Curse’s Lord, berdasarkan legenda, benda itu memberikan kekuatan yang tidak mampu dibayangkan kepada raja itu, kekuatan yang sangat menakutkan, kekuatan yang berasal dari kekuatan seratus iblis. Ia seakan-akan mendapatkan suatu kekuatan keabadian, yang membuatnya menjadi raja paling menakutkan dan paling berjaya yang mampu menaklukkan kerajaan-kerajaan lain pada masa itu. Seluruh rakyatnya, bahkan kerajaan lain pun tunduk dan patuh akan kekuatannya.”
“Kemudian? Setelah itu bagaimana dengan raja itu?” tanya Ferdi memotong.
“Tetapi sayangnya, kekuatan dan kejayaan abadi yang ia dambakan dan bayangkan tidaklah sejalan dengan pemikiran hawa nafsunya. Kekuatan yang berasal dari baju zirah itu berbalik menyerangnya. Perlahan, dalam setiap ia menggunakan baju zirah itu, kekuatan-kekuatan iblis yang terkandung di dalamnya sedikit demi sedikit menggerogototi jiwanya. Ternyata, baju zirah itu akan memakan jiwa penggunanya, dan seakan-akan iblis di dalamnya berusaha memberontak untuk terlepas dari dalam segel baju zirah itu. Karena sebenarnya, kekuatan menakjubkan yang dihasilkan oleh baju zirah itu merupakan kekuatan-kekuatan iblis yang berusaha memberontak keluar untuk berkeliaran.”
“Maksudnya? Apa arti semuanya itu?” tanya Ferdi masih merasa ragu.
“Baju zirah itu adalah sebuah segel yang memerangkap seratus iblis di dalamnya. Karena itu kami tidak bisa menghancurkan baju zirah yang menakutkan itu, atau dunia ini akan tamat, dikuasai oleh seratus iblis menakutkan yang haus akan penghancuran. Dan itulah mengapa kami hanya bisa menjaga baju zirah itu ke dalam tempat tersembunyi untuk menghindarkan dari tangan-tangan makhluk seperti Robert itu.”
“Tetapi kenapa benda yang kalian jaga itu tidak dibawa saja ke dunia kalian, agar kalian mudah untuk menjaganya.” Tanya Ferdi lagi.
“Hah... Dasar kau!” bentak Knight. “Enak saja benda jelek menakutkan seperti itu dibawa-bawa ke dunia kami. Menyusahkan saja.”
Stealth tersenyum mendengarnya, kemudian dengan tenang berkata, “Karena benda itu adalah milik dunia manusia. Seratus iblis yang terperangkap di dalam sana disegel oleh seseorang dari dunia manusia. Berdasarkan hak kepemilikan itu, dapat dijelaskan bahwa itu adalah benda milik dunia manusia, dan kami tidak punya wewenang untuk membawa dan mengambil alihnya dari kalian. Tetapi sebenarnya,” Stealth terdiam sejenak dengan ragu, “ada satu hal yang membuatku bertanya-tanya sejak dahulu. Manusia seperti apakah yang mampu menyegel kekuatan iblis itu?
Epsa yang sejak tadi terbaring diam di bagian bawah salah satu dari dua buah tempat tidur bertingkat, kini ikut bergabung dalam pembicaraan itu, “Jadi, di mana sekarang benda itu, jika benar penjaganya sudah meninggal dan telah menyembunyikannya ke tempat lain yang lebih aman?”
“Untuk sementara ini aku belum tahu, tetapi dengan kunci ini, aku akan mampu melacak hawa dari dimensi buatan Gerald itu.”
“Bagaimana caranya?”
“Sebenarnya, antara kunci dimensi dan inti dimensi, saling berikatan satu sama lain. Singkatnya, jika kita memiliki kuncinya, maka dengan mudah dapat melacak lokasi dimensi itu melalui kunci yang terhubung ini.” Stealth terdiam sesaat, kemudian melanjutkan, “Baiklah, sebaiknya kita istirahat sekarang. Kita akan berangkat besok pagi, malam ini kita akan beristirahat dahulu, semoga esok akan menjadi lebih baik dan aku dapat melacaknya.”
*****

Keesokan di pagi butanya, dengan sengaja Billy mengajak Ferdi pergi keluar penginapan menuju halaman belakang. Billy benar-benar berniat menantang dalam sebuah pertarungan dengan Ferdi. Stealth menyadari akan kepergian mereka, tetapi ia tidak berusaha mencegah, ia hanya memerhatikan mereka secara diam-diam. Dia hanya ingin tahu sebagaimana kemampuan orang yang sangat bersikeras menantang Ferdi itu.
Menit-menit berlalu dengan lambat bagi Ferdi, Billy yang ternyata ahli dalam karate itu mampu mengimbangi kemampuan Ferdi yang baru-baru ini terasah dalam pertarungan. Kejadian di pagi buta itu menjadi sebuah kejadian yang sebenarnya tidak diharapkan oleh Ferdi, ia tidak tahu apa yang sebenarnya orang itu inginkan darinya. Tetapi pagi itu juga menjadi pagi yang bagus bagi Ferdi untuk berlatih sebelum mencapai pertempuran sesungguhnya.
Tiba-tiba, di tengah pertarungan sengit antara Ferdi dengan Billy, gerakan serangan yang keras dan bertubi-tubi dari Billy tiba-tiba saja berhenti. Billy menyadari akan adanya kedatangan seseorang. Epsa datang mendekat dan sekilas hanya memberikan aba-aba gerakan kepala yang menandakan kepada mereka untuk lekas berangkat.
Ferdi berlari mendekati Epsa yang melangkah terburu meninggalkan mereka. “Ada apa?” tanya Ferdi segera, yang sebenarnya dalam hatinya merasa senang karena ada yang membebaskan dirinya dari kekangan orang aneh yang sepertinya tak ingin membebaskan Ferdi begitu saja.
“Stealth menemukan sesuatu, kita harus berangkat segera, sebelum didahului oleh mereka.” Jawab Epsa segera.
*****

Pekanbaru pukul 09.00 pagi, Stealth yang berada di bangku belakang penumpang tiba-tiba terkejut saat mencoba merasakan kekuatan yang terpancar dari dimensi buatan Gerald yang terhubung pada kunci dimensi yang ia bawa.
“Ada apa?” tanya Knight terkejut melihat ekspresi Stealth yang tiba-tiba berubah.
“Lokasi dimensi itu...”
“Jadi kau sudah menemukannya?” tanya Knight kembali.
“Ya.”
“Di mana?” Epsa ikut bertanya dengan segera.
Stealth kembali terdiam. Suasana kembali hening untuk sesaat.


2 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

2 comments:

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^