“Armor of Curse’s Lord?!?” Ferdi bertanya terkejut heran di dalam sebuah
kamar penginapan di lantai dua tempatnya menginap bersama Epsa, Knight, dan
Stealth, juga beserta Billy.
“Ya, itulah sebuah benda yang Robert incar di dunia manusia ini.” Jawab
Stealth yang berdiri bersandar menghadap luar jendela, melihat pemandangan
malam di luar sana.
Stealth hanya terdiam melihat keluar jendela, Knight menatap sesaat
Stealth yang termenung itu, kemudian ia lekas menjawab pertanyaan Ferdi itu,
”Yang pasti, itu bukan baju zirah biasa. Menurut rumor yang ku dapat dalam misi
ini, baju zirah itu adalah milik seorang raja manusia terdahulu yang memiliki
suatu kemampuan dari iblis terkutuk.”
“Iblis? Terkutuk?” Tanya Ferdi heran.
“Ya, kekuatannya terletak pada baju zirah miliknya, yang telah tersegel
dan tertanam kekuatan seratus roh iblis. Dan baju zirah itulah yang kini
dikenal dengan sebutan Armor of Curse’s Lord, yang menjadi sebuah benda melegenda
di dunia manusia.”
“Raja Van d’Lion.”
Stealth memotong pembicaraan.
“Apa?” tanya Knight terkejut heran, karena baru mengetahui nama itu dalam
misinya.
“Seingatku itulah rumor mengenai nama pemilik baju zirah menakutkan sebelumnya ini. Armor of
Curse’s Lord, berdasarkan legenda, benda itu memberikan kekuatan yang tidak mampu dibayangkan
kepada raja itu, kekuatan yang sangat menakutkan, kekuatan yang berasal dari
kekuatan seratus iblis. Ia seakan-akan mendapatkan suatu kekuatan keabadian,
yang membuatnya menjadi raja paling menakutkan dan paling berjaya yang mampu
menaklukkan kerajaan-kerajaan lain pada masa itu. Seluruh rakyatnya, bahkan
kerajaan lain pun tunduk dan patuh akan kekuatannya.”
“Kemudian? Setelah itu bagaimana dengan raja itu?” tanya Ferdi memotong.
“Tetapi sayangnya, kekuatan dan kejayaan abadi yang ia dambakan dan
bayangkan tidaklah sejalan dengan pemikiran hawa nafsunya. Kekuatan yang
berasal dari baju zirah itu berbalik menyerangnya. Perlahan, dalam setiap ia
menggunakan baju zirah itu, kekuatan-kekuatan iblis yang terkandung di dalamnya
sedikit demi sedikit menggerogototi jiwanya. Ternyata, baju zirah itu akan
memakan jiwa penggunanya, dan seakan-akan iblis di dalamnya berusaha
memberontak untuk terlepas dari dalam segel baju zirah itu. Karena sebenarnya,
kekuatan menakjubkan yang dihasilkan oleh baju zirah itu merupakan
kekuatan-kekuatan iblis yang berusaha memberontak keluar untuk berkeliaran.”
“Maksudnya? Apa arti semuanya itu?” tanya Ferdi masih merasa ragu.
“Baju zirah itu adalah sebuah segel yang memerangkap seratus iblis di
dalamnya. Karena itu kami tidak bisa menghancurkan baju zirah yang menakutkan
itu, atau dunia ini akan tamat, dikuasai oleh seratus iblis menakutkan yang
haus akan penghancuran. Dan itulah mengapa kami hanya bisa menjaga baju zirah
itu ke dalam tempat tersembunyi untuk menghindarkan dari tangan-tangan makhluk
seperti Robert itu.”
“Tetapi kenapa benda yang kalian jaga itu tidak dibawa saja ke dunia
kalian, agar kalian mudah untuk menjaganya.” Tanya Ferdi lagi.
“Hah... Dasar kau!” bentak Knight. “Enak saja benda jelek menakutkan
seperti itu dibawa-bawa ke dunia kami. Menyusahkan saja.”
Stealth tersenyum mendengarnya, kemudian dengan tenang berkata, “Karena
benda itu adalah milik dunia manusia. Seratus iblis yang terperangkap di dalam
sana disegel oleh seseorang dari dunia manusia. Berdasarkan hak kepemilikan
itu, dapat dijelaskan bahwa itu adalah benda milik dunia manusia, dan kami
tidak punya wewenang untuk membawa dan mengambil alihnya dari kalian. Tetapi
sebenarnya,” Stealth terdiam sejenak dengan ragu, “ada satu hal yang membuatku
bertanya-tanya sejak dahulu. Manusia seperti apakah yang mampu menyegel
kekuatan iblis itu?
Epsa yang sejak tadi terbaring diam di bagian bawah salah satu dari dua
buah tempat tidur bertingkat, kini ikut bergabung dalam pembicaraan itu, “Jadi,
di mana sekarang benda itu, jika benar penjaganya sudah meninggal dan telah
menyembunyikannya ke tempat lain yang lebih aman?”
“Untuk sementara ini aku belum tahu, tetapi dengan kunci ini, aku akan
mampu melacak hawa dari dimensi buatan Gerald itu.”
“Bagaimana caranya?”
“Sebenarnya, antara kunci dimensi dan inti dimensi, saling berikatan satu
sama lain. Singkatnya, jika kita memiliki kuncinya, maka dengan mudah dapat
melacak lokasi dimensi itu melalui kunci yang terhubung ini.” Stealth terdiam
sesaat, kemudian melanjutkan, “Baiklah, sebaiknya kita istirahat sekarang. Kita
akan berangkat besok pagi, malam ini kita akan beristirahat dahulu, semoga esok
akan menjadi lebih baik dan aku dapat melacaknya.”
*****
Keesokan di pagi butanya, dengan sengaja Billy mengajak Ferdi pergi keluar
penginapan menuju halaman belakang. Billy benar-benar berniat menantang dalam
sebuah pertarungan dengan Ferdi. Stealth menyadari akan kepergian mereka,
tetapi ia tidak berusaha mencegah, ia hanya memerhatikan mereka secara
diam-diam. Dia hanya ingin tahu sebagaimana kemampuan orang yang sangat
bersikeras menantang Ferdi itu.
Menit-menit berlalu dengan lambat bagi Ferdi, Billy yang ternyata ahli
dalam karate itu mampu mengimbangi kemampuan Ferdi yang baru-baru ini terasah
dalam pertarungan. Kejadian di pagi buta itu menjadi sebuah kejadian yang
sebenarnya tidak diharapkan oleh Ferdi, ia tidak tahu apa yang sebenarnya orang
itu inginkan darinya. Tetapi pagi itu juga menjadi pagi yang bagus bagi Ferdi
untuk berlatih sebelum mencapai pertempuran sesungguhnya.
Tiba-tiba, di tengah pertarungan sengit antara Ferdi dengan Billy, gerakan
serangan yang keras dan bertubi-tubi dari Billy tiba-tiba saja berhenti. Billy
menyadari akan adanya kedatangan seseorang. Epsa datang mendekat dan sekilas hanya
memberikan aba-aba gerakan kepala yang menandakan kepada mereka untuk lekas
berangkat.
Ferdi berlari mendekati Epsa yang melangkah terburu meninggalkan mereka.
“Ada apa?” tanya Ferdi segera, yang sebenarnya dalam hatinya merasa senang
karena ada yang membebaskan dirinya dari kekangan orang aneh yang sepertinya
tak ingin membebaskan Ferdi begitu saja.
“Stealth menemukan sesuatu, kita harus berangkat segera, sebelum didahului
oleh mereka.” Jawab Epsa segera.
*****
Pekanbaru pukul 09.00 pagi, Stealth yang berada di bangku belakang
penumpang tiba-tiba terkejut saat mencoba merasakan kekuatan yang terpancar
dari dimensi buatan Gerald yang terhubung pada kunci dimensi yang ia bawa.
“Ada apa?” tanya Knight terkejut melihat ekspresi Stealth yang tiba-tiba
berubah.
“Lokasi dimensi itu...”
“Jadi kau sudah menemukannya?” tanya Knight kembali.
“Ya.”
“Di mana?” Epsa ikut bertanya dengan segera.
Stealth kembali terdiam. Suasana kembali hening untuk sesaat.
ini cerita novel ya
ReplyDeletebisa jadi.. >.<
ReplyDelete