Thursday, 22 August 2013 - , 6 comments

CERMIN DUA MUARA part XXVII – Rencana yang Terselubung

Lietro mengatur nafasnya sejenak agar dapat tenang terlebih dahulu, kemudian tersenyum sinis, “Siapa bilang?”
Ferdi menatapnya heran, sementara Knight dan Stealth berjalan mendekatinya.
“Rencanaku telah berjalan. Setidaknya, cukup sampai di sini. Aku hanya memancing kalian ke sini.” Ucap Lietro sinis pada Knight dan Stealth yang mendekat. “Tetapi tidak ku duga, ini di luar persangkaanku, ada orang lain yang….” Lietro melirik ke arah Ferdi, kemudian melanjutkan, “Pedang tadi itu, jelas bukan pedang biasa. Seorang yang terpilih.”
“Jih… Bukan masalah bagi kami, pancingan atau bukan. Setelah menghabisimu, kami akan mengejar Robert.” Ucap Knight yang datang mendekat.
“Itulah maksudku, para liteirin bodoh. Robert hanyalah pancingan, tentu saja agar kalian berdua datang ke dunia manusia ini. Sebuah pancingan yang berguna untuk menjalankan semua rencanaku.”
“Apa maksudmu?” ucap Knight terheran.
“Aku mempunyai rencana lain, rencana yang sesungguhnya. Mungkin sekarang dia sedang mengatur segalanya di sana. Hmm… aku di sini hanya untuk memastikan kalian berdua datang ke sini. Karena aku tahu, yang paling merepotkan saat ini adalah kalian berdua, dan hanya kalianlah yang mampu menembus gerbang dimensi, setidaknya itu yang ku tahu. Untuk itu, aku sengaja membangkitkan Robert, yang pasti akan datang ke dunia manusia untuk memperoleh benda itu. Sehingga dengan begitu, aku dapat dengan mudah mengajak kalian berdua berjalan-jalan di dunia manusia.” Ucap Lietro, diiringi tawanya yang membahana.
“Dia? Siapa? Apa maksudmu sebenarnya?” ucap Knight kesal.
Lietro hanya tertawa dengan menahan rasa sakitnya.
Stealth ikut angkat bicara, “Kau kira hanya kami Gunryou itu. Di En-Ga masih banyak Gunryou lain yang siap menghadapi bahaya macam apapun. Jangan lupakan itu.”
Lietro menjawab santai, “Aku tidak lupa itu. Aku hanya mencoba meringankan beban di sana. Setidaknya, sekarang ini masalah terbesar di dunia liteirin adalah pria besar itu, yang sekarang menjadi pemimpin kalian. Tetapi mungkin tidak begitu masalah, ku pikir dia mungkin akan mampu mengaturnya.”
“Apa-apaan kau ini. Mau mati saja sok begitu.” Hardik Stealth.
Knight segera menimpali, “Sebenarnya apa yang terjadi? Cepat katakan! Atau kau akan benar-benar mati sekarang juga.”
Lietro tertawa, dan berkata, “Kalian akan tahu jawabannya setelah kembali nanti. Tetapi saat hal itu terjadi, semua akan menjadi sudah terlambat bagi kalian. Dan itulah yang akan menjadi kejutan luar biasa bagi kalian. Hyahah… Oh, dan satu hal lagi, sudah ku bilang, siapa juga yang bilang aku mau mati sekarang?” Tanpa Stealth, Knight maupun Ferdi sadari, ternyata tangan kiri Lietro sudah merentang di atas tanah. Ia menggerak-gerakkan telapak tangannya yang tinggal satu di atas tanah, kemudian berkata, “Sampai jumpa!”
Stealth yang melihat hal itu terkejut kaget, sembari berkata, “I.. itu. Sial!” Saat Stealth telah menyadari dan segera berlari untuk menyerbu ke arah Lietro, saat itulah sudah terlambat bagi Stealth. Tiba-tiba saja tubuh Lietro melebur hingga menghilang begitu saja. Stealth hanya mengumpat.
Knight terkejut, “A.. apa itu? Ke mana dia?”
“Teleport.” Ujar Stealth singkat. “Sebuah kemampuan kuno. Sudah lama aku tidak melihatnya. Tidak ku sangka masih ada yang bisa menggunakan.”
“Apa itu? Kemampuan apa itu? Juga merupakan teknik kuno yang pernah kau katakan?”
“Ya, yang itu adalah kemampuan untuk berpindah tempat dalam sekejap.”
“Apa? Praktis sekali.”
“Salah satu teknik kuno yang paling lama tidak digunakan. Kemampuan yang sangat sulit untuk dikuasai. Sudah lama aku tidak melihatnya.”
“Kira-kira, ke mana dia pergi?”
“Entahlah, sulit ditebak. Jarak perpindahan yang diperoleh dari jurus itu tergantung kemampuan dan aura penggunanya, semakin tinggi kemampuan seseorang dengan aura yang mencukupi, maka jarak perpindahannya akan semakin jauh. Tetapi, sangat sulit untuk mengendalikan perpindahannya, kemampuan tinggi dan aura yang cukup saja tidak cukup, butuh lebih dari konsentrasi dan keyakinan yang tinggi. Bahkan ku yakin, sekarang ini tidak ada mampu menguasainya. Tetapi… dia… siapa dia sebenarnya?”
“Jadi, jika dengan tubuh seperti itu, dan aura yang sudah menipis itu, dia masih belum jauh, bukan? Kita masih ada kesempatan untuk mengejarnya. Ayyo!”
Stealth mencegahnya, “Tidak, Knight. Kita masih ada misi di depan sana, selesaikan dahulu misi kita itu. Kita juga tidak tahu ia menghilang ke mana. Bahkan, mungkin dia sudah sampai di depan gerbang untuk kembali… atau…. Entahlah.”
“Ah, sial. Tetapi tidakkah kau dengar ucapannya, ada sesuatu yang mengancam di dunia kita di sana. Yang di sini, biarkan saja para manusia yang tinggal di sini yang mengurusinya. Lagipula, lihatlah!” Knight menunjuk pada Ferdi, Epsa, dan Billy. “Sudah banyak yang mengetahui tentang masalah ini. Kita bisa meninggalkan mereka untuk menghadapi masalah mereka sendiri. Dunia kita di sana lebih penting.”
“Ingat, Knight! Dalam Gunryou, misi adalah prioritas utama kita. Lagipula, bisa saja itu hanya gertakan belaka, untuk membuat kita agar segera kembali ke dunia kita dan melupakan misi kita ini. Kita masih belum tahu kebenarannya, kita tidak bisa mempercayainya begitu saja. Selain itu, di sana masih ada kelima Seven-Warrior yang lainnya, kita bisa percayakan pada mereka untuk menjaga keamanan di sana.”
“Ah, baiklah, tuan sok mengatur, kenapa sekarang aku yang harus menurut? Baiklah jikalau begitu, kita harus cepat ke tempat Gerald untuk menyelesaikan semuanya dan kembali segera. Aku muak lama-lama di sini.”
“Ehm…” Stealth menggumam.
<“Apa lagi sekarang?”
“Sebenarnya, dalam pertarungan tadi, aku merasakan hawa keberadaan Gerald tiba-tiba muncul. Ehm… tetapi kenapa sekarang menghilang lagi?”
“Apa?!? Apa itu artinya pertarungannya sudah usai, dan bagaimana?”
“Entahlah, tetapi semoga saja Gerald sudah mampu mengatasinya dan sekarang ini dia sedang bersembunyi lagi.”
“Kalau begitu kita harus cepat.” Ajak Knight. “Kita pastikan jika semuanya aman, kemudian bisa kembali ke dunia kita segera.”
Stealth tidak membalas, ia menoleh pada Ferdi dan Epsa. Kemudian Ferdi lekas menjawab maksud dari Stealth itu, “Tidak apa, kalian pergilah lebih dahulu. Aku akan merawatnya sejenak.” Ferdi segera menyandarkan tubuh Epsa yang penuh luka itu pada sebatang pohon besar. “Kami akan menyusul nanti. Sebaiknya kalian melihat kondisi penjaga itu sesegera mungkin.”
“Terima kasih.” Ucap Epsa pada Ferdi.
“Cih… lagipula siapa juga yang mau menunggu kalian.” Knight menyahut perkataan Ferdi dengan tidak ramah, kemudian segera menghilang pergi meninggalkan mereka.
Stealth segera mengejar Knight. Dan mereka pun segera bergerak cepat.
*****

Sementara itu, di dimensi lain, di dunia liteirin, tepatnya di pusat pelatihan En-Ga, beberapa sosok berpakaian hitam seragam sibuk berlalu lalang, mereka terlihat sedang mengusut suatu masalah yang tampak begitu serius. Di antara prajurit-prajurit yang terbuai dalam kesibukan mereka itu, terdapat seseorang di antara mereka yang tampak misterius, seperti sedang menyembunyikan sesuatu.
“Fuh… sejauh ini semua berjalan dengan lancar dan masih sesuai dengan keinginan, tinggal menunggu waktu dan kesempatan, setelah itu… yah… hanya perlu menunggu.” Seorang anggota dengan tampang mencurigakan berlalu di antara kesibukan itu. Ia bergerak bagai berwaspada dan mengawasi semua langkah demi langkah yang terjadi di sana. Gerak-geriknya perlahan tetapi pasti, merencanakan sesuatu yang tidak terduga, sesuatu yang akan menjadi sebuah kisah…


6 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

6 comments:

  1. Replies
    1. haha.... siapa yah?
      ehm... sebenarnya saya sendiri bingung dg judulnya, hehe..
      yah... simak aja deh kelanjutannya...

      Delete
  2. terasa nyata sekali
    sungguh
    salut saya sama cara nulisnya

    ReplyDelete
  3. itu yg di gbr km ya :)
    terus nulis ya

    ReplyDelete

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^