Tuesday, 9 April 2013 - , 2 comments

CERMIN DUA MUARA part IX – Cahaya Keajaiban

Seberkas cahaya muncul dari balik puing-puing di lingkup Sihir Dunia Kegelapan. Benda yang memantulkan cahaya dalam kegelapan itu ternyata hanya potongan retakan cermin yang meruncing, tak lebih. Tetapi hal itulah yang membuat Ferdi, Knight, dan Stealth merasa heran. Segera, Stealth datang mendekat dan perlahan mengambil potongan cermin aneh itu. Ia membolak-balikkan benda itu, dan mengamatinya. Tak ada yang istimewa, hanya potongan retakan cermin.
“Dari mana? Dari mana pantulan potongan cermin ini?” Stealth bertanya sendiri. Ia mengamati ke langit yang tak ada cahaya matahari menembus, dikarenakan tertutup seluruhnya oleh Sihir Dunia Kegelapan. Ia juga mengamati ke sekeliling, tak ada benda sekitar yang menghasilkan cahaya. Benda itu kini mungkin sudah mulai meredup, tetapi tetap, dari mana cahaya yang dipantulkan itu.
“Coba kulihat!” ucap Ferdi penasaran dan segera mengambilnya dengan cepat dari tangan Stealth. Tiba-tiba cahaya yang meredup dari potongan cermin itu berpendar.
“Apa ini? Energi apa ini?” ucap Stealth tiba-tiba. Ia merasakan suatu energi yang aneh.
“Ada apa?” Tanya Knight terkejut.
“Ada energi yang muncul samar-samar dari potongan cermin itu. Mungkin… i.. itu energi gerbang dimensinya?”
“Apa artinya semua itu?”
Belum sempat Stealth menjawab, tiba-tiba Ferdi terjatuh ke belakang, dan potongan cermin itu terlempar. Cahaya mulai kembali terpancar dari arah potongan cermin yang berputar-putar di udara. Tetapi kini, cahaya itu menyebar memutar seperti membentuk sebuah lingkaran elips. Cahaya itu berputar melingkar dan berputar semakin membesar, hingga mencapai seukuran benda berdiameter satu meter. Dari dalam lingkaran cahaya itu tersembur keluar angin yang membawa benda kecil seperti benda-benda yang telah dihancur-leburkan. Ferdi, Knight, dan Stealth mampu merasakan akan adanya angin yang menerpa tubuh mereka. Mereka hanya mampu menatap heran ke arah lingkaran cahaya cermin itu. Terlihat butiran sisa benda-benda itu seperti telah lama berada di dalam suatu ruang penghancuran, yang kini seperti mereka dapat bebas keluar ke dunia lagi, tetapi dengan sudah tidak berwujud. Namun, diantara sisa-sisa itu, terdapat sebuah benda yang masih berwujud sempurna. Sesuatu benda yang seperti dimuntahkan bulat-bulat dari dalam potongan cermin itu berpendar tiba-tiba,. Ferdi terkejut dan berkata dengan keterkejutannya, “A.. apa itu?”
“Elgrad?” ucap Stealth terkejut.
“Elgrad?” ucap Knight kemudian, hampir bersamaan.
“Elgrad? Apa itu?” disusul Ferdi heran.
Sesuatu yang keluar dari dalam cermin dan terlempar itu segera berguling di atas tanah. Benda yang berupa Kristal biru gelap berbentuk bola dengan dikelilingi ukiran batu itu membuat Stealth tak percaya dan segera berkata, “Salah satu dari empat legendary orb. Ta.. tapi, kenapa benda itu bisa sampai ke dunia manusia?”
“Bukankah seharusnya Elgrad dibawa oleh kakakku?” Tanya Knight yang juga terkejut.
“Itu sebelum dia menyerahkan misinya pada seorang anak manusia. Sesaat sebelum ia gugur dalam menyelesaikan misinya, ia sempat memberikan Elgrad pada anak itu. Dan hal itu terjadi sebelum jalan penghubung hancur. Setelah itu, setelah semua misi telah terselesaikan bersamaan hancurnya jalan penghubung, kita belum dapat menemukannya. Seharusnya Elgrad masih berada di jalan penghubung sekarang ini. Te.. tetapi, kenapa sekarang ada di sini?”
“Apakah itu berarti ada yang mengirimkannya ke sini?” Tanya Knight heran.
“Apa mungkin pemuda itu menyegelnya dalam potongan cermin itu, sehingga tidak ada yang bisa menemukan, kecuali ….” Stealth kemudian terkejut tak bisa melanjutkan ucapannya dan segera menatap tajam ke arah Ferdi.
“A.. apa?” Ferdi mulai ragu dan takut dengan tatapan orang yang ia anggap aneh itu.
“Siapa kau ini sebenarnya?” ucap Stealth heran dengan suara keras.
“A.. aku?” jawab Ferdi terbata-bata. “A.. aku.. Ferdi… Ferdi Ardian.”
“Bukan itu maksudku, apa kau ini sebenarnya? Siapa kau? Kau prajurit, ksatria, atau apapun, makhluk apa kau?” Tanya Stealth cepat.
Ferdi berusaha menenangkan dirinya untuk sementara, kemudian ia mendekati Elgrad untuk mencoba menggapainya, sembari berkata, “Kalian ini bercanda saja. Memangnya benda hebat apaan sih nih? Inikan hanya bola seperti Kristal.”
“Ja..” Stealth berusaha mencegahnya, tetapi terlambat. Ferdi telah menyentuhnya, dan tiba-tiba cahaya berpendar kembali dari orb itu. Kali ini dengan sinar biru menyilaukan mata. Ferdi memicingkan matanya, sementara Knight dan Stealth menghalau mata mereka dari cahaya itu dengan tangan mereka.
Kilauan cahaya itu bergejolak, dan bergejolak semakin cepat. Kemudian orb yang tersentuh Ferdi itu berputar di atas tanah dengan diiringi kilauan cahaya seakan terlihat seperti angin cahaya tornado di atas tanah. Dinding Sihir Dunia Kegelapan yang mengitari mereka mulai bergeretak, seakan begitu rapuh, tidak sekokoh awal kelihatannya.
Kilauan terpancar ke seluruh penjuru, melebur dalam hembusan angin di teriknya siang hari. Seluruh penduduk sekitar terkejut, setelah terdengar sebuah dentuman keras, kini sebuah kilatan cahaya. Beberapa penduduk terlihat mengarah menuju asal keanehan itu.
Putaran cahaya yang menyilaukan itu menggulung-gulung menuju satu titik, menciptakan sesuatu yang besar yang tertancap di atas tanah. Ferdi yang telah terjungkal di atas tanah hanya dapat menyaksikan apa yang terjadi di hadapannya.
“I.. itu…” ucap Stealth terkejut.
Bersambung...

2 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

2 comments:

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^