Seberkas
cahaya muncul dari balik puing-puing di lingkup Sihir Dunia Kegelapan. Benda
yang memantulkan cahaya dalam kegelapan itu ternyata hanya potongan retakan cermin
yang meruncing, tak lebih. Tetapi hal itulah yang membuat Ferdi, Knight, dan
Stealth merasa heran. Segera, Stealth datang mendekat dan perlahan mengambil potongan
cermin aneh itu. Ia membolak-balikkan benda itu, dan mengamatinya. Tak ada yang
istimewa, hanya potongan retakan cermin.
“Dari
mana? Dari mana pantulan potongan cermin ini?” Stealth bertanya sendiri. Ia
mengamati ke langit yang tak ada cahaya matahari menembus, dikarenakan tertutup
seluruhnya oleh Sihir Dunia Kegelapan. Ia juga mengamati ke sekeliling, tak ada
benda sekitar yang menghasilkan cahaya. Benda itu kini mungkin sudah mulai meredup,
tetapi tetap, dari mana cahaya yang dipantulkan itu.
“Coba
kulihat!” ucap Ferdi penasaran dan segera mengambilnya dengan cepat dari tangan
Stealth. Tiba-tiba cahaya yang meredup dari potongan cermin itu berpendar.
“Apa
ini? Energi apa ini?” ucap Stealth tiba-tiba. Ia merasakan suatu energi yang
aneh.
“Ada
apa?” Tanya Knight terkejut.
“Ada
energi yang muncul samar-samar dari potongan cermin itu. Mungkin… i.. itu
energi gerbang dimensinya?”
“Apa
artinya semua itu?”
Belum
sempat Stealth menjawab, tiba-tiba Ferdi terjatuh ke belakang, dan potongan
cermin itu terlempar. Cahaya mulai kembali terpancar dari arah potongan cermin yang
berputar-putar di udara. Tetapi kini, cahaya itu menyebar memutar seperti membentuk
sebuah lingkaran elips. Cahaya itu berputar melingkar dan berputar semakin
membesar, hingga mencapai
seukuran benda berdiameter satu meter. Dari dalam lingkaran cahaya itu tersembur
keluar angin yang membawa benda kecil seperti benda-benda yang telah
dihancur-leburkan. Ferdi, Knight,
dan Stealth mampu merasakan akan
adanya angin yang menerpa tubuh mereka. Mereka hanya mampu menatap heran ke arah lingkaran cahaya
cermin itu. Terlihat butiran sisa benda-benda itu seperti telah lama berada di
dalam suatu ruang penghancuran, yang kini seperti mereka dapat bebas keluar ke
dunia lagi, tetapi dengan sudah tidak berwujud. Namun, diantara sisa-sisa itu,
terdapat sebuah benda yang masih berwujud sempurna. Sesuatu benda yang seperti dimuntahkan bulat-bulat dari
dalam potongan cermin itu berpendar tiba-tiba,. Ferdi terkejut dan berkata dengan
keterkejutannya, “A.. apa itu?”
“Elgrad?”
ucap Stealth terkejut.
“Elgrad?”
ucap Knight kemudian, hampir bersamaan.
“Elgrad?
Apa itu?” disusul Ferdi heran.
Sesuatu
yang keluar dari dalam cermin dan terlempar itu segera berguling di atas tanah.
Benda yang berupa Kristal biru gelap berbentuk bola dengan dikelilingi ukiran
batu itu membuat Stealth tak percaya dan segera berkata, “Salah satu dari empat
legendary orb. Ta.. tapi, kenapa benda itu bisa sampai ke dunia manusia?”
“Bukankah
seharusnya Elgrad dibawa oleh kakakku?” Tanya Knight yang juga terkejut.
“Itu
sebelum dia menyerahkan misinya pada seorang anak manusia. Sesaat sebelum ia
gugur dalam menyelesaikan misinya, ia sempat memberikan Elgrad pada anak itu.
Dan hal itu terjadi sebelum jalan penghubung hancur. Setelah itu, setelah semua
misi telah terselesaikan bersamaan hancurnya jalan penghubung, kita belum dapat
menemukannya. Seharusnya Elgrad masih berada di jalan penghubung sekarang ini.
Te.. tetapi, kenapa sekarang ada di sini?”
“Apakah
itu berarti ada yang mengirimkannya ke sini?” Tanya Knight heran.
“Apa
mungkin pemuda itu menyegelnya dalam potongan cermin itu, sehingga tidak ada
yang bisa menemukan, kecuali ….” Stealth kemudian terkejut tak bisa melanjutkan
ucapannya dan segera menatap tajam ke arah Ferdi.
“A..
apa?” Ferdi mulai ragu dan takut dengan tatapan orang yang ia anggap aneh itu.
“Siapa
kau ini sebenarnya?” ucap Stealth heran dengan suara keras.
“A..
aku?” jawab Ferdi terbata-bata. “A.. aku.. Ferdi… Ferdi Ardian.”
“Bukan
itu maksudku, apa kau ini sebenarnya? Siapa kau? Kau prajurit, ksatria, atau
apapun, makhluk apa kau?” Tanya Stealth cepat.
Ferdi
berusaha menenangkan dirinya untuk sementara, kemudian ia mendekati Elgrad
untuk mencoba menggapainya, sembari berkata, “Kalian ini bercanda saja.
Memangnya benda hebat apaan sih nih? Inikan hanya bola seperti Kristal.”
“Ja..”
Stealth berusaha mencegahnya, tetapi terlambat. Ferdi telah menyentuhnya, dan
tiba-tiba cahaya berpendar kembali dari orb itu. Kali ini dengan sinar biru
menyilaukan mata. Ferdi memicingkan matanya, sementara Knight dan Stealth
menghalau mata mereka dari cahaya itu dengan tangan mereka.
Kilauan
cahaya itu bergejolak, dan bergejolak semakin cepat. Kemudian orb yang tersentuh Ferdi itu berputar di atas tanah
dengan diiringi kilauan cahaya seakan terlihat seperti angin cahaya tornado di atas tanah.
Dinding Sihir Dunia Kegelapan yang mengitari mereka mulai bergeretak, seakan
begitu rapuh, tidak sekokoh awal kelihatannya.
Kilauan
terpancar ke seluruh penjuru, melebur dalam hembusan angin di teriknya siang
hari. Seluruh penduduk sekitar terkejut, setelah terdengar sebuah dentuman
keras, kini sebuah kilatan cahaya. Beberapa penduduk terlihat mengarah menuju
asal keanehan itu.
Putaran
cahaya yang menyilaukan itu menggulung-gulung menuju satu titik, menciptakan
sesuatu yang besar yang tertancap di atas tanah. Ferdi yang telah terjungkal di
atas tanah hanya dapat menyaksikan apa yang terjadi di hadapannya.
“I..
itu…” ucap Stealth terkejut.
Bersambung...
kunjungan perdana sob..
ReplyDeletesalam kenal...
salam kenal juga.. ^_^
Delete