Friday, 26 October 2012 - , , 4 comments

PELANGI DI WAJAHMU (bagian pembuka)

Sebut saja dia Reno. Bocah kelas 2 di SMA yang terletak di sebuah pinggiran kota, yang dianggap aneh oleh teman-teman satu sekolahnya. Bocah yang selalu dianggap aneh, ceroboh, berkelainan jiwa, bodoh, tetapi sok pintar. Bagaimana tidak? Bocah yang mengambil jurusan IPA, tetapi selalu mendapat nilai jelek dalam pelajaran-pelajaran bidang IPA, bukan hanya itu, tetapi juga dalam berbagai bidang mata pelajaran yang lainnya. Tetapi dalam setiap tugas, ulangan, ujian, atau apapun itu, di saat teman-temannya yang lain sibuk mondar-mandir ke sana kemari untuk memperoleh jawaban, alias menyontoh, si Reno ini hanya terdiam sepi di bangkunya untuk berusaha menjawab apa yang ada seorang diri, tanpa menghiraukan yang lain. Tetapi apa hasilnya? Nilainya buruk, ya buruk, jelek, dan parah deh pokoknya. Itulah mengapa teman-temannya menganggapnya aneh dan bodoh, tetapi sok pintar.
Reno, seorang anak yang sulit bergaul dan tidak ada yang mau bergaul dengannya. Seorang diri yang pendiam, bahkan di sekolahnya sekalipun ia jarang sekali terlihat berkumpul dengan teman-teman satu sekolahnya. Ke mana-mana seorang diri, hingga ia pulang sekolah dan masuk ke rumah yang tak terlalu jauh dari sekolahnya. Teman-temannya pun tak ada pernah melihatnya keluar dari rumah setelah ia pulang sekolah, rumahnya tetutup dan entah apa yang dilakukannya di dalam rumahnya itu.
Jika biasanya seorang anak yang jarang keluar rumah diidentifikasikan untuk seorang anak pintar yang menghabiskan waktu sehari-harinya untuk belajar, tidak begitu dengan si Reno ini. Dia bukanlah anak pintar, bahkan jauh dari itu. Teman-temanya sendiri tak mengerti, sebenarnya apa yang dilakukan Reno di dalam rumahnya. Apakah ia seharian hanya tiduran saja seperti kuda nil, ataukah otaknya benar-benar tumpul, sehingga belajar sekeras apapun, hasilnya sama saja.
Bukan sampai di situ saja keanehan si Reno ini. Ia juga sehari-hari di sekolahnya suka membawa kamera untuk jepret sana jepret sini. Tetapi jelas, si Reno bukanlah seorang fotografer ataupun seorang cameraman. Bagaimana tidak? Kamera yang ia bawa hanyalah kamera usang yang jadul banget, bahkan juga, hasil jepretannya terlihat sekali seperti hasil foto amatiran, tak tampak jelas dan fokus gambarnya pun buruk sekali. Itulah mengapa teman-temannya sering menertawakan foto hasil jepretannya. Entahlah, untuk apa foto-foto jeleknya itu.
Tetapi sebenarnya, Reno bukanlah anak yang nakal, malahan sebaliknya, ia suka membantu teman-temannya, meskipun banyak kecerobohan yang ia lakukan. Seringkali suatu hal yang ia ingin lakukan demi kebaikan orang lain, malah disalah-sangka oleh teman-temannya dan hanya menjadi suatu perihal yang tampak buruk dihadapan teman-temannya.
Entah, tidak ada temannya yang mengerti dengan makhluk aneh satu ini. Makhluk dari mana dan bagaimanakah si Reno ini? Tak ada yang mengerti.


4 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

4 comments:

  1. Bagian pembukaan dan perkenalan tokoh yang cukup detail. Lanjut nulisnya, lanjut bacanya ...

    ReplyDelete

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^