Namaku Jim. Jim-Ervin. Aku hanyalah seorang pelajar SMA biasa yang tinggal di salah satu desa kecil di Seberida, Riau. Namun, ada hal aneh menimpaku. Serangkaian mimpi panjang aneh yang bagaikan nyata membuat hidupku menjadi berbeda. Aku harus melalui berbagai pertarungan berat yang aku sendiri tak mengerti untuk apa. Untuk menyelematkan dunia? Entahlah. Kejadian itu hanya terjadi dalam mimpi di tidur malamku. Setelah terbangun ku kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Hanya saja, luka yang ditimbulkan dalam pertarungan di mimpiku terbawa hingga ku terbangun. Kejadian aneh ini membuatku terlihat bingung dan tak sehat di dunia nyata. Tetapi aku tetap belum bisa menceritakan hal ini pada siapa pun hingga saat ini. Ya, hingga saat ini. Saat semua orang telah tersadar akan kepergianku. Saat aku sudah tak mampu mengatakan kejadian aneh sebenarnya yang menimpaku. Karena saat ini...
Kini, banyak orang menghampiri rumahku. Mulai dari keluarga, kaum kerabat dekat, tetangga, hingga teman-teman sekolahku. Mereka semua datang untukku. Ya, aku sudah...
Kejadian di malam terakhirku itu, sama sekali tak terduga olehku. Di dalam mimpi nyataku, terjadi sesuatu yang tak terbayangkan olehku. Setelah ku mengeluarkan sisa tenagaku untuk menjuruskan tebasan Great Sword ke arah dark-sanctum, membuat dark-sanctum seakan-akan mengamuk. Ia melahap apapun di sekitarnya. Termasuk diriku. Aku terhisap ke dalam dark-sanctum. Dan seketika tubuhku mati rasa. Ku tenggelam dan menghilang ke dalam dark-sanctum.
Ketika tersadar dari mimpi nyataku itu, perasaan aneh muncul dalam benakku. Sesuatu yang tak biasa terjadi. Sesuatu yang sebelumnya belum pernah terjadi pada diriku. Aku telah terbangun dari mimpiku, aku terbangun dari tidur malamku. Tetapi, terjadi sesuatu yang ganjil. Aku telah terbangun, namun ku tak mampu menggerakkan satupun anggota tubuhku, bahkan hanya untuk berkedip. Tetapi, aku dapat melihat sesosok jasad yang sangat ku kenal dengan sangat jelas, lebih dari kenal, terbaring di atas tempat tidur. Di atas tempat tidurku. Ya, itu tubuh milikku.
Tubuhku tak mampu ku gerakkan. Mataku pun terpejam sama sekali. Dan aku pula tak mampu merasakan apapun. Bagai mati rasa. Tetapi, aku dapat melihat dengan jelas jasadku sendiri, terbaring di atas tempat tidur yang telah lama ku gunakan. Namun, tak ku sangka ini akan terjadi.
Hawa dingin seakan menyelimuti rasa ini. Aku yang telah mati rasa, tidak aku yang telah... aku yang telah meninggalkan jasadku mampu merasakan hawa sejuk yang menyelimuti. Sang mentari seakan bersinar lebih terang. Rasa ini, yang tak mampu terungkapkan. Buaian halus, lembut, sejuk, dan apapun itu, semua berbaur terasa, entahlah, apa yang terjadi.
Tiba-tiba.... cahaya terang, lebih dari terang, lebih terang dari mentari, yang menyilaukan mata, datang menghampiri entah dari mana. Perasaan ini... apakah aku...?
Ya.. aku telah meninggalkan dunia ini... Sampai jumpa... Sampai jumpa semua... Sampai jumpa kehidupan... Good Bye the World.....
0 comments:
Post a Comment
Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^