Minggu sore menjelang, suasana matahari terbenam terpancar indahnya di
halaman belakang rumah Epsa. Baik Ferdi, Knight, Epsa, maupun Stealth tampak
bercucuran keringat di dalam kehangatan mentari sore saat itu.
Di tengah nafasnya yang memburu, tiba-tiba Ferdi bertanya, “Apakah
mungkin kita menguasai elemen seperti ini…” Ferdi mengambil nafas sejenak,
“lebih dari satu elemen?”
“Sejujurnya…” Stealth menjawab tenang, “secara teori bisa. Tetapi hal
itu sulit, bahkan sangat sulit. Karena setiap aura memiliki kecocokan
tersendiri terhadap suatu elemen.”
“Bagaimana kau tahu? Apakah ada yang pernah mencoba?”
“Aku tak tahu secara pasti. Tetapi katanya ada. Sayangnya, orang yang
mencoba melakukan hal itu akan sulit berkembang, karena tak bisa memfokuskan
pada satu titik. Seperti yang ku katakan, aura seseorang memiliki kecocokan
tersendiri terhadap suatu elemen. Seseorang yang mencoba menggunakan elemen
lainnya, tidak akan bisa menggunakan elemen lain itu secara optimal, karena
auranya tidak cocok dengan suatu elemen itu.” Stealth menghela nafas sejenak,
kemudian melanjutkan, “Bahkan pengendaliannya terhadap suatu elemennya yang
sesungguhnya akan menjadi terganggu.”
“Itu artinya seperti akan ada penolakan dari dalam diri.”
“Kurang lebih seperti itu.”
Epsa yang sembari tadi terduduk di atas rerumputan, segera berdiri dan
mengajak mereka, “Baiklah kalian semua, hari sudah sore. Sebaiknya kita
istirahat sekarang ini.”
“Ah, baiklah.” Ferdi menyetujui. “Besok aku akan ada ulangan, aku harus
segera pulang hari ini.”
“Ya, tetapi sebaiknya kau bersihkan dirimu lebih dulu sekarang. Dan kita
akan beristirahat sejenak.”
Semua menyetujui ajakan Epsa. Mereka pun kembali memasuki rumah dan
beristirahat.
*****
Di waktu istirahat sore, Ferdi berbincang-bincang sedikit bersama Epsa,
dan terkadang ia juga meminta Epsa untuk mengajarinya beberapa hal sebagai
bekal UNAS yang akan ditempuhnya semester depan.
Di tengah perbincangan mereka, Ferdi teringat akan latihan-latihan yang
baru ia tempuh minggu pagi ini. Ferdi berpikir sungguh menakjubkannya dapat
melakukan sesuatu hal yang luar biasa. Dapat mengendalikan angin, dapat
menyerang suatu objek tanpa menyentuhnya, dan banyak hal lainnya. Semua yang ia
lakukan seperti sihir. Sihir? Benar juga, pikir Ferdi. Ia teringat akan
pertemuan awal mereka saat Stealth mengatakan sesuatu tentang Sihir Dunia
Kegelapan.
“Uhm… bolehkan aku bertanya sesuatu pada kalian?” tiba-tiba Ferdi
berusaha bertanya dengan ragu kepada Knight dan Stealth.
“Tentu saja. Tentang apa itu?” jawab Stealth meyakinkan.
“Sihir Dunia Kegelapan yang kau sebutkan waktu itu. Kenapa sihir seperti
itu bisa dikatakan sihir terlarang.”
“Owh… tentang itu. Ya, karena sihir semacam itu merupakan sihir yang
mematikan. Sihir terlarang merupakan suatu sihir pembunuh, bukan hanya membunuh
lawan atau mangsanya, tetapi juga dapat membunuh penggunanya.”
“Apa maksudmu?”
“Sihir semacam itu merupakan sesuatu yang terkutuk. Sihir adalah sesuatu
yang dapat memberikan efek samping. Dan sihir terlarang merupakan sihir yang
paling menakutkan, karena dapat menyebabkan kematian.”
“Tunggu,” Ferdi menyela, “memberikan efek samping?”
“Ya, kenapa?”
“Ja.. jadi yang ku lakukan ini akan memberikan efek sampingnya padaku?”
“Apa maksudmu?”
“Ya, latihan yang baru kita lakukan ini? Bukankah kita ini berlatih
sihir atau semacamnya? Jadi, apakah efek samping padaku nanti.”
Knight tertawa mendengar hal itu, tetapi Stealth berusaha menahan
tawanya, kemudian berkata, “Ya, mungkin efek sampingnya kau akan kelelahan
seperti sekarang.”
“Oh, jadi hanya itu, apakah sihir-sihir elemen menguras banyak tenagaku.”
Tanya Ferdi kembali, merasa bingung dengan tawaan Knight.
Knight tertawa kembali dan berkata, “Kau kira kau bisa melakukan sihir?”
Kemudian Stealth menjelaskan, “Yang kita lakukan ini bukanlah sebuah
sihir, bahkan di Gunryou, aku belum pernah menemukan seseorang yang bisa
melakukan sihir.”
“Maksudmu?” Tanya Ferdi bingung.
“Sihir itu merupakan suatu kekuatan yang digunakan untuk sesuatu hal
dengan menggunakan mantra tertentu dan biasanya juga diiringi dengan suatu
objek pendukungnya, biasanya berupa gulungan mantra aneh. Sihir biasanya dapat
melakukan hal-hal aneh yang berada di luar kemampuan seseorang dan biasanya
juga merugikan.”
“Yang kita lakukan ini aneh, bukan? Dan di luar kemampuan.” Tanya Ferdi
kembali.
“Bukan.” Jawab Stealth tegas. “Kita sama sekali tidak
menggunakan sihir. Di Gunryou belum ada yang pernah melakukan sihir. Yang kita
lakukan hanyalah sebuah teknik. Ya, itu tidak lebih dari sebuah teknik
bertarung dengan menggunakan aura yang ada di dalam diri kita secara optimal.
Yang kau pelajari tadi hanya sebuah teknik untuk mengeluarkan aura yang ada
dalam dirimu dan memfokuskannya pada satu titik untuk melakukan satu hal.
Seperti halnya auramu, kau menggunakan aura yang kau miliki untuk mengendalikan
kekuatan angin yang berada di sekitarmu. Kau memfokuskan dirimu agar aura dalam
dirimu menyebar keluar ke seluruh permukaan tubuhmu untuk melindungi tubuhmu
dari serangan, atau kau dapat mengontrol aura di tubuhmu untuk menghembuskan
angin ke sekeliling dan menggunakannya sebagai sebuah serangan. Dan juga kau
bisa mengalirkan aura yang dimiliki ke dalam senjata.”Ferdi berpikir sejenak dan berusaha mencerna
ucapan Stealth baik-baik, kemudian berkata, “Oh, jadi begitu. Yah… mungkin
terdengar sedikit aneh atau tak masuk akal.”
“Tidak,” bantah Stealth, “semua itu masih masuk akal. Untuk menguasai
suatu teknik tertentu, dibutuhkan latihan keras dan bersusah-payah, bahkan
banyak teknik yang tidak bisa dilakukan, karena hal itu berada di luar
kemampuan seseorang. Tetapi, berbeda dengan sihir, sihir adalah sesuatu yang
tak masuk akal. Seseorang yang tak memiliki kemampuan dan tak pernah berlatih,
dapat melakukan sesuatu hal aneh yang di luar kemampuannya, dan terkadang
sesuatu hal yang mengerikan.”
“Maksudmu dengan sihir?” Tanya Ferdi.
“Ya, dengan sihir, seseorang dapat melakukan hal aneh seperti itu tanpa
perlu memiliki kekuatan. Sihir tak perlu dilatih, hanya perlu memahami
mantranya.”
“Dan kenapa kalian tak ada yang
menggunakan sihir? Apa itu terlarang di Gunryou.”
“Mungkin ya, tetapi sebenarnya karena kita tidak menguasai atau lebih
tepatnya tidak mengetahui mantra dan lembar gulungannya.”
“Jadi, sebuah sihir membutuhkan suatu gulungan sihir dan menguasai
mantranya?”
“Benar. Gulungan, tetapi katanya ada juga yang berbentuk bukan gulungan.
Aku tak tahu pasti, karena memang di Gunryou sedikit yang mengetahui tentang
sihir. Yang pasti, sihir membutuhkan suatu objek pembuat sihir dan mantra untuk
mengeluarkannya.”
“Biar ku tebak.” Potong Epsa yang ikut berbicara, setelah dari tadi
terdiam mendengarkan, “Diantara banyak sihir tertentu, objek pembuat sihir
terlarang adalah yang paling sulit ditemukan dan sedikit sekali yang mengetahui
mantranya.”
“Tepat.” Jawab Stealth. “Dan itulah yang membuatku bingung, kenapa
orang-orang itu dapat membuat sebuah Sihir Dunia Kegelapan. Dari mana mereka
mendapatkannya?”
“Tunggu dulu.” Potong Ferdi kembali. “Katamu Sihir Dunia Kegelapan
merupakan sihir terlarang, dan sihir terlarang memiliki efek samping yang
menakutkan, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi penggunanya? Ya, kan? Aku
tak salah dengar, bukan? Jadi, kenapa mereka mau menggunakan sihir itu. Apakah
mereka tidak mengetahui efeknya.”
“Mungkin mereka tidak tahu, tetapi dia pasti tahu.”
“Dia? Siapa itu?” Tanya Epsa penasaran.
“Buronan kami. Robert. Dia adalah manusia biasa, tetapi entah mengapa
dia mengetahui banyak hal di luar pengetahuan manusia, bahkan di luar
pengetahuan kami juga. Dia mengetahui banyak hal yang mungkin tak diketahui
oleh kami.”
“Jika dia mengetahuinya, kenapa dia melakukannya. Atau mungkin…” ucap
Ferdi kembali dengan sebuah pertanyaan yang ia ragu.
“Kau pikir dia menyuruh yang lainnya melakukannya, karena mereka tidak
tahu tentang efeknya.” Potong Stealth seperti telah membaca pikiran Ferdi.
“Ya, ku kira.”
“Ku pikir tidak.”
“Kenapa?”
“Karena Robert bisa melakukannya sendiri.”
“Maksudmu?”
“Aku sudah mengatakannya padamu sebelumnya, bukan? Sekarang Robert bukan
lagi seorang manusia, karena dia …”
“Benar juga.” potong Ferdi. “Robert sudah mati, dan dia dihidupkan
kembali, karena itu dia tidak akan terkena efek dari sihir terlarang, bukan?”
“Tepat.”
“Tetapi, jika sihir itu memang merupakan sihir hebat yang menakutkan,
kenapa aku bisa meluluhkannya. Elgrad? Apakah legendary orb itu merupakan
sesuatu yang hebat juga.”
“Tentu saja. Sesuatu yang melegenda memiliki kemampuan yang luar biasa.
Terlebih lagi, sihir juga mengandung suatu elemen.”
“Kalau Elgrad mengandung elemen angin…” Ferdi terdiam sejenak, seperti
sedang berpikir. “berarti Sihir Dunia Kegelapan mengandung elemen tanah.”
“Benar.”
Tiba-tiba Epsa memotong pembicaraan mereka, dan berusaha menyudahi
percakapan sore itu. “Hari sudah menenggelamkan Sang Mentari,” ucapnya, “apa
sebaiknya kau tidak pulang, Ferdi? Besok kau akan menghadapi ujian semester.”
“Ah, benar juga. Baiklah.”
“Biarkan mereka tinggal di rumahku. Untuk sementara, kau fokuskan dulu pada
ujianmu. Serahkan saja pada kami dulu. Kami akan mencari informasi lebih lanjut
dan pasti akan menemukan sang buronan itu.”
“Baiklah, terimakasih untuk semuanya, kak Epsa.” Ucap Ferdi untuk
terakhir kalinya. Suasana pun kembali dalam keheningannya. Knight yang duduk
menyudut, menyendiri dari yang lainnya, seperti tak ingin diganggu, sibuk
mengasah dan mengurus kedua bilah pedangnya. Stealth, yang juga sudah membawa
peralatannya ke rumah itu, tampak menyibukkan dirinya. Sementara Epsa, juga
tampak sibuk mengurus dan menuntun Ferdi untuk meninggalkan rumah warisan
orangtuanya itu.
Dan sebelum Fajar sempat kembali ke peraduannya, Ferdi sesegera mungkin kembali
pulang ke rumahnya, sementara Knight dan Stealth yang mendapatkan izin untuk masih
berada di sana, akan mendapatkan kesibukan tersendiri untuk mengurusi berbagai
perihal dalam penyelesaian misi mereka.
kayak avatar ya 4 elemen hehe
ReplyDeletehehe....
Deleteemank aneh nih sob... ^_^