Friday, 19 July 2013 - , 6 comments

CERMIN DUA MUARA part XXIII – Penghalang

Tiga orang keluar dari sebuah mobil sedan dan segera menyapa sopan seorang penduduk setempat yang menjadi penjaga wilayah rimbun itu.
“Perkenalkan saya pemandu menuju daerah Gua, nama saya Yurnalis.” Seorang penjaga itu menyambut tamunya dengan ramah tamah.
Sedikit percakapan ringan antara Epsa dengan penjaga itu, tetapi kemudian Epsa tidak mau membuang waktu lagi, ia segera menanyakan apa yang perlu ia tanyakan, “Maaf pak, apa sebelumnya ada yang datang ke sini. Berkelompok begitu, tetapi bukan seperti orang yang hendak berwisata.”
“Ya, ada. Orang-orang asing, tetapi memang bukan seperti wisatawan, lebih seperti tentara.” Jawab Yurnalis.
“Itu dia.” Ucap Epsa memotong tiba-tiba.
“Itukan kendaraan mereka.” Yurnalis menunjuk ke arah kedua mobil mewah yang terparkir di pinggiran bagian barat di sebelah pohon besar.
“Oh, kalau begitu baiklah, terima kasih.”
“Baik, saya akan memandu kalian menuju ke sana.”
“Oh, tidak perlu, pak. Terima kasih, anda sudah cukup membantu. Sebaiknya anda di sini saja dan pastikan tidak ada orang lain yang menuju gua.”
">“Tetapi… Kenapa???”
“Akan ada sesuatu yang berbahaya, pak. Kami tidak dapat menceritakannya secara lengkap. Tetapi yang pasti, mereka yang sebelumnya memasuki wilayah ini adalah gerombolan tentara yang kabur dari batalion. Dan kami ke sini untuk menangkap mereka.”
“Tetapi…”>
“Maaf, pak. Tetapi kami buru-buru.” Potong Epsa, yang kemudian memberikan aba-aba pada Knight dan Stealth untuk berkemas dan segera melanjutkan perjalanan dengan berjalan menempuh jalanan yang terjal dan rumit di kawasan hutan belantara itu.
Bapak Yurnalis berusaha memanggil dan mengejar mereka, tetapi Epsa yang diiringi oleh Knight dan Stealth berlari dengan kencang hingga hilang dari pandangan.
“Kita harus cepat, kemungkinan mereka sudah berada di dalam.” Kata Epsa di tengah waktu berlari mereka bertiga.
“Ya, aku merasakan sepertinya mereka sudah cukup lama melewati tempat ini.” Ujar Stealth menyetujui dengan mencoba merasakan hawa keberadaan. “Dan sepertinya belum ada tanda-tanda mereka berbalik kembali.”
“Jika begitu kita harus cepat.” Perintah Knight. “Jika mereka sudah lama berada di tempat di depan sana, ada kemungkinan tempat itu benar, dan mungkin juga sekarang mereka sudah menemukannya, sehingga sekarang ini mereka sedang menghadapi Gerald. Jika itu sampai terjadi, ini gawat, pertarungan yang tidak seimbang, satu melawan lima orang.”
“Kau tidak perlu terlalu khawatir tentang itu. Gerald adalah anggota senior yang hebat. Ia berpengalaman dalam segala macam medan pertempuran. Dia juga beberapa kali memimpin pertempuran dengan membawa hasil kemenangan. Dia memiliki kemampuan sebagai anggota senior yang luar biasa. Walau sekarang ini dia sudah tua. Tetapi aku yakin, dia masih sehebat dahulu.” Balas Stealth berusaha memberi ketenangan.
“Memangnya umurnya berapa sekarang?” Tanya Knight.
“Ehm… Mungkin sudah lebih dari 90 tahunan.”
“Itu sudah cukup tua, bukan? Bagaimanapun kita harus bergegas sampai.”
Tiba-tiba Stealth terkejut, ia merasakan suatu hawa kehadiran yang tidak diundang muncul. Stealth berkata berusaha menghentikan Knight dan Epsa, “Berhenti!!!”
Knight dan Epsa terkejut dan berhenti tiba-tiba ketika Stealth berhenti berlari. Baru saja Knight hendak bertanya ada apa, tiba-tiba sebuah suara dari seseorang yang duduk santai di atas dahan pohon yang rendah berkata, “Oh, terburu-buru sekali kalian. Bersantailah saja dahulu.”
“Siapa kau?!?” sergah Knight segera yang terkejut akan kehadiran sosok itu.
Sosok itu masih dengan tenangnya menjawab, “Hoho…. Mungkin kalian bertiga belum pernah melihat sosokku ini ya. Tetapi mungkin di antara kalian ada yang kenal denganku.”
“Jangan membuang-buang waktu! Kami tidak ada waktu meladeni tingkahmu. Siapa kau? Atau enyahlah segera.” Knight membalas dengan keras dan terburu.
“Ayolah, santai saja kalian ini. Kita bisa mengobrol santai di sini.”
Knight berkata dengan merasa kesal, seperti ia dipermainkan, “Cih… Enyahlah. Kami harus segera pergi.”
Knight baru saja hendak melangkah pergi tanpa ingin memedulikan orang aneh itu, tetapi segera dicegah oleh sosok aneh itu yang berkata, “Hey, tunggu! Baiklah, aku akan perkenalkan diri.” Dalam hati sosok itu bergumam, ‘Dasar bocah tidak sabaran.’ Kemudian melanjutkan berkata, “Baiklah, Stevalinn, eh maksudku namamu yang sekarang, Knight, jika kau sudah tidak sabaran, perkenalkan aku Lietro.”
“Lietro?” ujar Stealth terkejut berusaha mengingat, seperti mengetahui nama itu.
“Ada apa? Kau mengenalnya? Siapa dia? Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia bisa mengetahui namaku.” Tanya Knight memburu segera.
“Aku tidak tahu pasti, aku juga heran kenapa dia bisa tahu.” Jawab Stealth ragu. “Dia… Lietro… Itu… Oh.. itu nama yang pernah tersebut sebagai salah satu anak buah Grengor yang belum diketahui identitas sebenarnya lima yang tahun yang lalu.”
“APA?!?” Knight terkejut geram.
“Kau… bagaimana bisa? Bukankah Dark-Sanctum meluluh-lantakkan semua yang ada pada jalan penghubung? Apa? Bagaimana bisa? Siapa kau sebenarnya?”
Lietro tertawa perlahan, “Oh, aku bukan anak buahnya, aku hanya memanfaatkannya. Lagipula, siapa juga yang saat penghancuran itu ada di tempat itu.”
Knight menatap Stealth sejenak, kemudian menatap Lietro dengan geramnya, dan berkata, “Sialan! Mati kau!!!” Tanpa pikir panjang lagi, Knight menghunuskan kedua bilah pedang yang tersarung di balik pinggangnya dan menyerbu ke depan.

6 Blogger-Comments
Tweets
FB-Comments

6 comments:

  1. Beuuu udah epis ke 23 aja nih.. Lanjutkan yoo .. :D

    #cerbung ini bakalan dibukuin yah? :)


    ReplyDelete
    Replies
    1. wuah, masih kurang yakin kalo dibukukan...
      karya saya belum satupun bisa terbit di buku...
      huwah...

      Delete
  2. keren banget ini blognya hehe. kaya nya penulis nya akan jadi author terkenal nih.. Aminnn
    ohya salam kenal ya sob
    visit juga kedua website kami ya
    ganyahoo.com
    jordanvengeance.blogspot.com

    ditunggu ya followback dan komen nya. sangat berarti bagi kami
    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. huwah... jadi teripu malu o^_^o
      yosh.... segera meluncur... ^^

      Delete

Pembaca yang baik akan selalu meninggalkan jejak... ^_^