Tiga orang keluar dari sebuah mobil sedan dan segera menyapa sopan
seorang penduduk setempat yang menjadi penjaga wilayah rimbun itu.
“Perkenalkan saya
pemandu menuju daerah Gua, nama saya Yurnalis.” Seorang penjaga itu menyambut
tamunya dengan ramah tamah.
Sedikit
percakapan ringan antara Epsa dengan penjaga itu, tetapi kemudian Epsa tidak
mau membuang waktu lagi, ia segera menanyakan apa yang perlu ia tanyakan, “Maaf
pak, apa sebelumnya ada yang datang ke sini. Berkelompok begitu, tetapi bukan
seperti orang yang hendak berwisata.”
“Ya, ada.
Orang-orang asing, tetapi memang bukan seperti wisatawan, lebih seperti
tentara.” Jawab Yurnalis.
“Itu dia.” Ucap
Epsa memotong tiba-tiba.
“Itukan kendaraan
mereka.” Yurnalis menunjuk ke arah kedua mobil mewah yang terparkir di
pinggiran bagian barat di sebelah pohon besar.
“Oh, kalau begitu
baiklah, terima kasih.”
“Baik, saya akan
memandu kalian menuju ke sana.”
“Oh, tidak perlu,
pak. Terima kasih, anda sudah cukup membantu. Sebaiknya anda di sini saja dan
pastikan tidak ada orang lain yang menuju gua.”
">“Tetapi…
Kenapa???”
“Akan ada sesuatu
yang berbahaya, pak. Kami tidak dapat menceritakannya secara lengkap. Tetapi
yang pasti, mereka yang sebelumnya memasuki wilayah ini adalah gerombolan
tentara yang kabur dari batalion. Dan kami ke sini untuk menangkap mereka.”
“Tetapi…”>
“Maaf, pak.
Tetapi kami buru-buru.” Potong Epsa, yang kemudian memberikan aba-aba pada Knight
dan Stealth untuk berkemas dan segera melanjutkan perjalanan dengan berjalan
menempuh jalanan yang terjal dan rumit di kawasan hutan belantara itu.
Bapak Yurnalis
berusaha memanggil dan mengejar mereka, tetapi Epsa yang diiringi oleh Knight
dan Stealth berlari dengan kencang hingga hilang dari pandangan.
“Kita harus cepat,
kemungkinan mereka sudah berada di dalam.” Kata Epsa di tengah waktu berlari
mereka bertiga.
“Ya, aku
merasakan sepertinya mereka sudah cukup lama melewati tempat ini.” Ujar Stealth
menyetujui dengan mencoba merasakan hawa keberadaan. “Dan sepertinya belum ada
tanda-tanda mereka berbalik kembali.”
“Jika begitu kita
harus cepat.” Perintah Knight. “Jika mereka sudah lama berada di tempat di
depan sana, ada kemungkinan tempat itu benar, dan mungkin juga sekarang mereka
sudah menemukannya, sehingga sekarang ini mereka sedang menghadapi Gerald. Jika
itu sampai terjadi, ini gawat, pertarungan yang tidak seimbang, satu melawan
lima orang.”
“Kau tidak perlu
terlalu khawatir tentang itu. Gerald adalah anggota senior yang hebat. Ia
berpengalaman dalam segala macam medan pertempuran. Dia juga beberapa kali
memimpin pertempuran dengan membawa hasil kemenangan. Dia memiliki kemampuan
sebagai anggota senior yang luar biasa. Walau sekarang ini dia sudah tua.
Tetapi aku yakin, dia masih sehebat dahulu.” Balas Stealth berusaha memberi
ketenangan.
“Memangnya
umurnya berapa sekarang?” Tanya Knight.
“Ehm… Mungkin
sudah lebih dari 90 tahunan.”
“Itu sudah cukup
tua, bukan? Bagaimanapun kita harus bergegas sampai.”
Tiba-tiba Stealth
terkejut, ia merasakan suatu hawa kehadiran yang tidak diundang muncul. Stealth
berkata berusaha menghentikan Knight dan Epsa, “Berhenti!!!”
Knight dan Epsa
terkejut dan berhenti tiba-tiba ketika Stealth berhenti berlari. Baru saja Knight
hendak bertanya ada apa, tiba-tiba sebuah suara dari seseorang yang duduk
santai di atas dahan pohon yang rendah berkata, “Oh, terburu-buru sekali
kalian. Bersantailah saja dahulu.”
“Siapa kau?!?”
sergah Knight segera yang terkejut akan kehadiran sosok itu.
Sosok itu masih
dengan tenangnya menjawab, “Hoho…. Mungkin kalian bertiga belum pernah melihat
sosokku ini ya. Tetapi mungkin di antara kalian ada yang kenal denganku.”
“Jangan
membuang-buang waktu! Kami tidak ada waktu meladeni tingkahmu. Siapa kau? Atau
enyahlah segera.” Knight membalas dengan keras dan terburu.
“Ayolah, santai saja
kalian ini. Kita bisa mengobrol santai di sini.”
Knight berkata
dengan merasa kesal, seperti ia dipermainkan, “Cih… Enyahlah. Kami harus segera
pergi.”
Knight baru saja
hendak melangkah pergi tanpa ingin memedulikan orang aneh itu, tetapi segera
dicegah oleh sosok aneh itu yang berkata, “Hey, tunggu! Baiklah, aku akan
perkenalkan diri.” Dalam hati sosok itu bergumam, ‘Dasar bocah tidak sabaran.’
Kemudian melanjutkan berkata, “Baiklah, Stevalinn, eh maksudku namamu yang
sekarang, Knight, jika kau sudah tidak sabaran, perkenalkan aku Lietro.”
“Lietro?” ujar
Stealth terkejut berusaha mengingat, seperti mengetahui nama itu.
“Ada apa? Kau
mengenalnya? Siapa dia? Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia bisa mengetahui
namaku.” Tanya Knight memburu segera.
“Aku tidak tahu
pasti, aku juga heran kenapa dia bisa tahu.” Jawab Stealth ragu. “Dia… Lietro…
Itu… Oh.. itu nama yang pernah tersebut sebagai salah satu anak buah Grengor
yang belum diketahui identitas sebenarnya lima yang tahun yang lalu.”
“APA?!?” Knight
terkejut geram.
“Kau… bagaimana
bisa? Bukankah Dark-Sanctum meluluh-lantakkan semua yang ada pada jalan
penghubung? Apa? Bagaimana bisa? Siapa kau sebenarnya?”
Lietro tertawa
perlahan, “Oh, aku bukan anak buahnya, aku hanya memanfaatkannya. Lagipula, siapa
juga yang saat penghancuran itu ada di tempat itu.”
Knight menatap
Stealth sejenak, kemudian menatap Lietro dengan geramnya, dan berkata, “Sialan!
Mati kau!!!” Tanpa pikir panjang lagi, Knight menghunuskan kedua bilah pedang
yang tersarung di balik pinggangnya dan menyerbu ke depan.
sip lanjutkan teman karyamu
ReplyDeleteya, terima kasih... ^_^
DeleteBeuuu udah epis ke 23 aja nih.. Lanjutkan yoo .. :D
ReplyDelete#cerbung ini bakalan dibukuin yah? :)
wuah, masih kurang yakin kalo dibukukan...
Deletekarya saya belum satupun bisa terbit di buku...
huwah...
keren banget ini blognya hehe. kaya nya penulis nya akan jadi author terkenal nih.. Aminnn
ReplyDeleteohya salam kenal ya sob
visit juga kedua website kami ya
ganyahoo.com
jordanvengeance.blogspot.com
ditunggu ya followback dan komen nya. sangat berarti bagi kami
thanks
huwah... jadi teripu malu o^_^o
Deleteyosh.... segera meluncur... ^^